KOMPAS.com - Hari kemerdekaan Republik Indonesia, harus menjadi momen sakral siswa meneladani para Pahlawan.
Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon, menyebut anak muda zaman sekarang harus terus mempelajari perjuangan pahlawan.
Ia menyampaikan pesan itu saat memberikan pembekalan dan melepas secara resmi peserta Lari Lintas Juang (Lalinju) di halaman Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata.
Lalinju adalah kegiatan Lari pagi pada setiap peringatan hari kemerdekaan yang diselenggarakan oleh Labschool UNJ, dengan tujuan untuk menyiapkan generasi muda ikut dalam kepemimpinan organisasi yang penuh semangat, rela berkorban, dan pantang menyerah, hal itu sebagaimana sudah dicontohkan oleh pahlawan-pahlawan Indonesia.
Baca juga: Sosok AKP Raden Bimo Komandan Kompi Paskibraka, Kapolsek Kelahiran 94
Untuk itu, ia meminta para siswa selalu menjaga kebhinekaan yang ada yang merupakan kekayaan bangsa.
Oleh karena itu, sikap saling menghargai dan menghormati kebudayaan harus tertanam di hati para remaja.
“Perbedaan bukan ancaman, tetapi kekayaan dari 280 juta penduduk Indonesia dan menjadi modal untuk membangun sebagaimana semboyan Bhinneka Tunggal Ika,” jelas dia, dilansir dari rilis UNJ, Minggu (17/8/2025).
Ia mengapresiasi banyak program saat ini yang didesain untuk mendukung rasa cinta pada para pahlawan.
Seperti program Lari Lintas Juang (Lalinju) di halaman Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata.
Lalinju adalah kegiatan Lari pagi pada setiap peringatan hari kemerdekaan yang diselenggarakan oleh Labschool UNJ, dengan tujuan untuk menyiapkan generasi muda ikut dalam kepemimpinan organisasi yang penuh semangat, rela berkorban, dan pantang menyerah. Hal itu sebagaimana sudah dicontohkan oleh pahlawan-pahlawan Indonesia.
Baca juga: Profil Bianca Paskibraka Pembawa Baki Bendera dari Sulut
Fadli Zon menyampaikan pesan agar para siswa yang telah terpilih dalam organisasi MPK dan OSIS yang akan bertugas menjadi pengurus senantiasa meneladani para pahlawan dan mengingat sejarah bangsa.
Sebab anak muda adalah generasi yang akan meneruskan kepemimpinan dan menjadi pemimpin di masa depan.
“Kesadaran kita terhadap sejarah menjadi sangat penting. Saya tahu, SMA Labschool UNJ merupakan sekolah yang tidak hanya menginginkan pencapaian-pencapaian prestasi akademik saja, tetapi juga mendidik siswa-siswinya untuk menjadi anak bangsa calon pemimpin pemimpin yang mempunyai karakter. Program ataupun kegiatan Lalinju di TMP selalu mengingatkan kitac bahwa kita tidak boleh pernah lupa terhadap sejarah, terhadap para pahlawan bangsa yang telah berjuang menjadikan bangsa yang merdeka,” kata dia.
Kepala Badan Pengelola Sekolah (BPS) Labschool UNJ, Prof. Totok Bintoro juga menyampaikan tujuan dari Lalinju adalah untuk mengingatkan kepada diri kita sendiri atas perjuangan para pahlawan yang telah rela berkorban untuk Indonesia.
“Jadi dengan berlari sejauh 17 kilometer (km), kita bisa merasakan perjuangan, kegetiran, serta pengorbanan pahlawan di dalam memperjuangkan menjadi Indonesia yang merdeka. Kita harus ingat selalu pesan yang digaungkan oleh Presiden Soekarno terkait Jasmerah: jangan sekali-kali melupakan sejarah,” ungkap Totok.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang