Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Dzaky, Tempuh 56 Kilometer ke Sekolah Rakyat demi Bantu Ibunya yang Jadi Ortu Tunggal

Kompas.com - 27/09/2025, 07:24 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Mahar Prastiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Dzaki nampak tegap di depan Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf. Tanpa malu-malu, tanpa rasa ragu.

Siswa bernama Muhammad Dzaki Ansari (13), memberanikan diri maju ke depan kelas di hadapan Gus Ipul. Dengan suara lantang, ia menjelaskan arti kata Pancasila.

“Pancasila terdiri atas dua kata, Panca yang berarti lima, dan Sila yang berarti dasar,” ujar Dzaki percaya diri, dilansir dari laman Kemensos, Sabtu (27/8/2025).

Dzaky berasal dai daerah asal Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Dzaky dulu bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Tanah Laut.

Baca juga: Kisah Sifan, Nyaris Putus Sekolah, Kini Punya Mimpi Jadi Dokter Bedah0

Kini ia menjadi siswa Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 20 Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Sekolah ini setara dengan jenjang SMP.

Tempuh 56 kilometer, ditinggal ayah menikah lagi

Dzaky memikirkan matang-matang untuk sekolah di Sekolah Rakyat. Jarak rumah dan sekolah rakyat sejauh 56 kilometer.

Ia memilih Sekolah Rakyat sebagai bagian jalan hidupnya atas dorongan sang ibu.

“Yang daftarin Mama. Masuk SR buat bantu perekonomian keluarga,” kata Dzaki sembari menahan tangis.

Ia ingin meringankan beban ibunya. Sebab, ibunya menjadi orangtua tunggal dan tulang punggung keluarga.

“Mama kerja sampingan bantu-bantu orang,” ucap Dzaki.

Baca juga: 5 SMA Negeri yang Siswanya Banyak Masuk Akmil, Akpol, dan IPDN

Ibunya harus menafkahi Dzaki dan dua saudara kandungnya, lantaran sang ayah meninggalkan mereka.

Ingin lanjut kuliah

Kondisi inilah yang memperkuat tekadnya untuk terus sekolah hingga kuliah. Ia pun berniat mengangkat derajat perekonomian keluarga dari jalur pendidikan.

Meski selama ini hidup dalam keterbatasan, Dzaki menyimpan cita-cita besar, yaitu menjadi tentara. Ia yakin dengan disiplin dan belajar sungguh-sungguh, impian itu bisa diraih.

Bahkan ketika Gus Ipul menanyakan pelajaran favoritnya, Dzaki dengan semangat menjawab, "Bahasa Inggris!"

Saat diminta menunjukkan kemampuannya, ia sempat salah menyebutkan kalimat. Namun, bukannya malu, ia malah mendapat motivasi langsung oleh Gus Ipul.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau