Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Akan Tambah Dana LPDP dari Uang Sitaan Korupsi

Kompas.com - 20/10/2025, 20:48 WIB
Sania Mashabi,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah akan menambah dana Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk memberikan beasiswa pada anak-anak berprestasi baik dari keluarga tidak mampu ataupun mampu.

Presiden Prabowo Subianto mengatakan, kemungkinan diambil dari hasil efisiensi anggaran dan dana-dana yang disita dari para koruptor.

"(Anggaran) LPDP akan saya tambahkan. Uang-uang dari sisa efisiensi penghematan, uang-uang yang kita dapat dari koruptor-koruptor itu, sebagian besar kita investasi di LPDP," kata Prabowo dikutip dari akun YouTube Setpres, Senin (20/10/2025).

Menurut Prabowo, mungkin bisa saja dana sebesar Rp 13 triliun yang diambil Kejaksaan Agung dari koruptor sebagian dialokasikan ke LPDP untuk menunjang pemberian beasiswa.

Baca juga: 3 Perubahan Skema Beasiswa LPDP Tahun 2026

"Mungkin yang Rp 13 triliun, mungkin yang Rp 13 triliun disumbangkan atau diambil oleh Jaksa Agung hari ini diserahkan Menteri Keuangan, mungkin Menteri Keuangan mungkin sebagian bisa kita taruh di LPDP untuk masa depan," ujarnya.

Beasiswa untuk temukan anak-anak unggulan

Prabowo menjelaskan, pemberian beasiswa diperlukan untuk menunjang pemerintah menemukan anak-anak unggulan yang cerdas demi memajukan bangsa Indonesia.

Sebab, menurut Prabowo, anak-anak unggulan tidak selamanya berasal dari keluarga yang mampu.

"Dan jangan anggap bahwa mereka itu (anak-anak cerdas) anak-anak orang menengah ke atas, banyak anak orang bawah, orang miskin, ternyata punya kecerdasan yang tinggi," ungkapnya.

Terlebih lagi, lanjut Prabowo, berdasarkan data statistik sebanyak satu persen dari populasi setiap negara diperkirakan memiliki kecerdasan di atas 120.

Baca juga: Tips Lolos Beasiswa dari Plt Dirut LPDP, Kuota Tahun 2025 Hanya 4.000 Orang

Oleh karena itu, Prabowo menilai pemerintah harus menjaring anak-anak tersebut dan disiapkan beasiswa karena bisa saja anak unggulan ada di keluarga tidak mampu.

"Kalau tidak salah, dari statistik semua negara, populasi, satu persen tiap populasi diperkirakan akan memiliki IQ kecerdasan 120 ke atas. satu persen dari 287 juta, itu saya kira cukup besar," tuturnya.

"Karena masuk angkatan kerja tiap tahun sekitar lima juta (atau) 4,8-4,9 juta. Setengahnya katakanlah, saya kira kalau satu persen, berarti 2,8 juta. Kita harus menjaring mereka ini," lanjut Prabowo.

Pemerintah, tambah Prabowo, juga sudah menyediakan Sekolah Garuda untuk mengakomodir siswa-siswa dengan kecerdasan tinggi.

Ia pun segera meminta Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Brian Yuliarto dan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menjaring anak-anak cerdas tersebut.

"Mungkin dibantu oleh Ormas-Ormas, dibantu yang punya yayasan-yayasan. Cari mereka ini," pungkas Prabowo.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau