Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relawan NASA Mulai Tinggal di Mars Buatan hingga Setahun

Kompas.com - 27/06/2023, 15:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Yahoo News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Empat sukarelawan memasuki simulasi planet Mars, di mana mereka diperkirakan akan tinggal selama 378 hari mulai Minggu (25/6/2023).

Mereka akan dihadapkan berbagai tantangan yang dirancang untuk mengantisipasi misi manusia di kehidupan nyata ke planet merah tersebut.

Para peserta, yakni ilmuwan peneliti Kelly Haston, insinyur struktural Ross Brockwell, dokter pengobatan darurat Nathan Jones dan ahli mikrobiologi Angkatan Laut AS Anca Selariu, dipilih dari kumpulan pelamar untuk menjadi bagian dari Analog Eksplorasi Kesehatan dan Kinerja Kru NASA, atau CHAPEA, dalam misi selama setahun. Tak satu pun dari mereka adalah astronot terlatih.

Baca juga: Robot China Temukan Tanda Baru Adanya Air di Mars

"Terima kasih atas dedikasi Anda untuk eksplorasi," kata Grace Douglas, penyelidik utama misi di NASA, saat pengarahan hari Minggu sebelum mereka memasuki simulasi. "Harapan terbaik kami ada di pundakmu."

Dilansir dari Yahoo News, Haston, Brockwell, Jones dan Selariu akan menghabiskan lebih dari satu tahun tinggal dan bekerja di lingkungan simulasi Mars yang dibangun di Johnson Space Center di Houston, Texas.

Selama tinggal di dalam cetakan 3D seluas 1.700 kaki persegi, kru diatur untuk melakukan serangkaian aktivitas misi, termasuk simulasi berjalan di luar angkasa, operasi robot, menanam tanaman, pemeliharaan lingkungan, kebersihan pribadi, dan olahraga.

Dengan luas 1.700 kaki persegi, tempat itu lebih kecil dari rata-rata rumah keluarga tunggal AS, yang mencakup dapur, tempat kru pribadi dan dua kamar mandi, bersama dengan area medis, kerja dan rekreasi.

Awak mereka juga akan menghadapi serangkaian kendala yang kemungkinan mencerminkan misi Mars yang sebenarnya, karena para peneliti mensimulasikan kondisi seperti keterbatasan sumber daya, kegagalan peralatan, penundaan komunikasi, dan tekanan lingkungan.

“Simulasi akan memungkinkan kami mengumpulkan data kinerja kognitif dan fisik untuk memberi kami lebih banyak wawasan tentang dampak potensial misi jangka panjang ke Mars terhadap kesehatan dan kinerja kru,” kata Douglas.

"Pada akhirnya, informasi ini akan membantu NASA membuat keputusan untuk merancang dan merencanakan misi manusia yang sukses ke Mars," tambahnya.

Baca juga: NASA Akhirnya Gelar Pertemuan Publik Perdana Terkait UFO

Misi simulasi ini jadi yang pertama dari tiga simulasi permukaan Mars yang direncanakan, yang masing-masing diharapkan berlangsung satu tahun.

NASA mengatakan, informasi yang dikumpulkan dan dipelajari selama misi ini, bersama dengan eksplorasi berkelanjutan yang terjadi di dan sekitar bulan, akan membantu mengirim astronot pertama ke Mars di masa depan.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau