WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sapi perah yang terinfeksi flu burung di lima negara bagian AS telah mati atau disembelih para peternak karena tidak kunjung sembuh, kata pejabat negara bagian dan akademisi kepada Reuters.
Laporan mengenai kematian tersebut menunjukkan bahwa wabah flu burung pada sapi dapat menimbulkan dampak ekonomi yang lebih besar pada sektor peternakan dibandingkan perkiraan awal.
Para peternak telah lama memusnahkan unggas yang terinfeksi virus ini, namun biaya pemeliharaan sapi jauh lebih mahal dibandingkan ayam atau kalkun.
Baca juga: Pasien Flu Burung Meninggal di Meksiko, Sumber Virus Belum Diketahui
Juru bicara Kementerian Pertanian AS (USDA) mengatakan lembaga tersebut mengetahui adanya beberapa kematian, namun sebagian besar sapi pulih dengan baik.
Reuters tidak dapat menentukan jumlah total sapi yang mati atau terbunuh akibat flu burung di South Dakota, Michigan, Texas, Ohio, dan Colorado.
Flu burung telah menginfeksi sapi perah di lebih dari 80 ternak di 10 negara bagian sejak akhir Maret, menurut USDA.
Beberapa hewan mati karena infeksi sekunder yang tertular setelah flu burung melemahkan sistem kekebalan tubuh mereka, kata dokter hewan negara bagian, pejabat pertanian, dan akademisi yang membantu tanggapan negara terhadap flu burung.
Sapi lainnya dibunuh oleh peternak karena gagal sembuh dari virus.
Sapi yang terinfeksi flu burung mengalami penurunan produksi susu, masalah pencernaan, demam, dan berkurangnya nafsu makan, menurut para peternak dan dokter hewan.
Di South Dakota, sebuah peternakan sapi perah yang berjumlah 1.700 ekor mengirim selusin hewan untuk disembelih setelah mereka tidak pulih dari virus, dan membunuh selusin sapi lainnya yang tertular infeksi sekunder, kata Russ Daly, seorang profesor di South Dakota State University dan dokter hewan di kantor penyuluhan negara yang berbicara dengan pihak peternakan.
Baca juga: Wabah Flu Burung pada Sapi Meluas di Sejumlah Negara Bagian AS
“Sapi Anda sakit karena satu penyakit, lalu hal itu menimbulkan efek domino pada penyakit lain, seperti pneumonia rutin dan masalah pencernaan,” kata Daly.
Sebuah peternakan di Michigan membunuh sekitar 10 persen dari 200 sapinya yang terinfeksi setelah mereka juga gagal pulih dari virus, kata Phil Durst, seorang pendidik di Michigan State University Extension yang berbicara dengan peternakan tersebut.
Baca juga: Di India, Kotoran Sapi Bisa Diubah Menjadi Energi Alternatif
Michigan memiliki lebih banyak kasus terkonfirmasi pada ternak sapi dibandingkan negara bagian mana pun, serta dua dari tiga kasus terkonfirmasi pada pekerja sapi perah AS yang tertular flu burung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.