Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mongolia Tak Tangkap Putin meski Anggota ICC

Kompas.com - 03/09/2024, 14:16 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Politico

ULAANBAATAR, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu Presiden Mongolia Ukhnaagiin Khurelsukh ketika berkunjung ke Ibu Kota Ulaanbaatar, Selasa (3/9/2024).

Dalam kunjungannya, Putin tidak ditangkap oleh Mongolia meski negara Asia Timur itu anggota Mahkamah Pidana Internasional (ICC).

Pada Maret 2023, ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Putin karena mendeportasi dan memindahkan anak-anak dari wilayah yang diduduki pasukan Moskwa di Ukraina ke Rusia.

Baca juga: Putin Akan Kunjungi Mongolia, Akankah Ditangkap Sesuai Surat Perintah ICC? 

Berdasarkan hukum internasional, semua anggota ICC harus menaati surat perintah itu.

Uni Eropa dan Ukraina dalam beberapa hari terakhir sebelum kunjungan Putin sudah memperingatkan Mongolia tentang kewajibannya.

Namun, Rusia justru tidak khawatir presidennya akan ditangkap oleh negara yang luasnya hampir separuh Eropa itu.

Dikutip dari Politico, Mongolia kemungkinan besar akan dituntut atas pengabaiannya terhadap perintah ICC.

"Mongolia pasti akan dituntut oleh Mahkamah Pidana Internasional karena melanggar tugas kerja samanya," kata Tamas Hoffmann, peneliti senior di Institut Studi Hukum.

“ICC kemudian dapat memutuskan untuk merujuk kasus tersebut ke Majelis Negara Pihak, yang dapat mengecam pelanggaran Mongolia berdasarkan prosedur ketidakpatuhan. Namun, tidak ada konsekuensi serius, seperti sanksi, bagi negara yang melanggar,” imbuh Hoffmann.

Baca juga:

Sementara itu, Direktur Eksekutif Amnesty International Mongolia Altantuya Batdorj menyampaikan, menampung buron internasional seperti Putin bukan hanya sekadar merintangi keadilan.

"Kalau sampai Mongolia menyediakan tempat berlindung sementara bagi Presiden Putin, negara itu otomatis menjadi kaki tangan memastikan impunitas atas beberapa kejahatan paling serius menurut hukum internasional,” tegasnya.

Mongolia, negara luas yang hanya dihuni sekitar 3,4 juta orang, memiliki hubungan dagang penting dengan Rusia.

Negara yang terkurung daratan itu hanya berbatasan dengan Rusia dan China.

Adapun ICC belum mengeluarkan komentar resmi atas pelanggaran Mongolia ini.

Baca juga: Ukraina Minta Meksiko Tangkap Putin jika Hadiri Pelantikan Presiden Claudia

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau