KOMPAS.com - Israel menggunakan taktik berbeda ketika melawan Hamas di Palestina dan Hizbullah di Lebanon.
Variasi taktik oleh militer Israel (IDF) ini juga terkait perbedaan medan pertempuran serta peta kekuatan Hamas dan Hizbullah yang bersekutu tersebut.
“Hizbullah bukanlah Hamas. Ada kesamaan, tetapi juga perbedaan,” kata Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, Rabu (25/9/2024). “Medannya terlihat berbeda, musuhnya terlihat berbeda, ancaman dan tantangannya juga berbeda,” lanjutnya.
Baca juga: Akankah Iran Bantu Hizbullah Lawan Israel? Ini Jawaban Presiden Pezeshkian
Seperti diberitakan Kompas.com pada Senin (23/9/2024), Israel bersiap mengepung 5.000 personel Hamas di Gaza utara, diawali dengan perintah mengungsi bagi para warga Palestina.
Rencana taktik pengepungan Hamas itu diusulkan oleh para pensiunan komandan militer Israel, yang kemudian diajukan beberapa anggota parlemen dalam rapat komite parlemen tertutup bulan ini.
Adapun untuk terowongan bawah tanah Gaza—yang terbesar ditemukan Israel pada 17 Desember 2023—IDF telah membanjirinya dengan air laut.
“Ini termasuk serangkaian alat yang dikerahkan oleh IDF untuk menetralisir ancaman jaringan terowongan bawah tanah Hamas,” kata militer membenarkan laporan media, dikutip dari kantor berita AFP, Selasa (30/1/2024).
Militer Israel bersumpah menghancurkannya setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 menewaskan sekitar 1.140 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.
Militer Israel berujar bahwa mereka berhati-hati agar tidak merusak air tanah di daerah tersebut.
“Pemompaan air hanya dilakukan di jalur terowongan dan lokasi tertentu, sesuai metode pengoperasiannya untuk masing-masing kasus,” katanya.
"Di masa lalu, gas air mata atau bahan kimia digunakan untuk membersihkan terowongan", terang salah satu pakar terkemuka di bidang ini, Daphne Richemond-Barak, dalam bukunya, Underground Warfare.
Namun, hal ini "kemungkinan besar sekarang akan dianggap melanggar hukum (internasional),” tulisnya.
Baca juga: Media-media Iran Ramai Bahas Perang Usai Israel Serang Lebanon