Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Drone Guncang Port Sudan, Ledakan Keras Terdengar

Kompas.com - 06/05/2025, 13:07 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

PORT SUDAN, KOMPAS.com – Serangan drone kembali mengguncang Port Sudan, kota pelabuhan yang kini menjadi pusat kekuasaan pemerintahan Sudan yang berpihak pada militer, Selasa (6/5/2025).

Serangan ini menandai hari ketiga berturut-turut kota tersebut menjadi sasaran dalam konflik bersenjata yang terus berkecamuk di negara itu.

Menurut pejabat keamanan dan bandara, satu unit drone menargetkan area sipil di Bandara Port Sudan, yang merupakan pintu masuk utama ke Sudan.

Baca juga: Pasukan Sudan Selatan Diduga Gunakan Senjata Pembakar, 58 Tewas

Serangan ini terjadi dua hari setelah pangkalan militer di bandara tersebut dihantam serangan serupa yang diklaim dilakukan oleh Pasukan Dukungan Cepat (Rapid Support Forces/RSF).

Drone lain juga menargetkan pangkalan militer utama di pusat kota,” kata seorang sumber militer kepada AFP.

Para saksi mata menyebutkan, serangan tersebut juga mengenai sebuah hotel yang lokasinya berdekatan dengan kediaman Kepala Militer Sudan, Jenderal Abdel Fattah Al Burhan.

Sejak April 2023, Burhan berperang dengan mantan wakilnya, Mohamed Hamdan Daglo, pemimpin RSF.

Tidak hanya itu, drone ketiga dilaporkan menyerang depot bahan bakar di kawasan selatan kota, wilayah padat penduduk yang kini menampung banyak badan internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), serta ratusan ribu warga yang mengungsi dari ibu kota Khartoum.

Baca juga: AS Potong Dana USAID, Anak-anak Sudan Selatan Meninggal Saat Jalan ke Klinik

RSF disebut semakin mengandalkan penggunaan drone setelah kehilangan hampir seluruh wilayah Khartoum pada Maret. Mereka kini melancarkan serangan udara ke wilayah yang dikuasai tentara.

Ledakan keras terdengar sejak pagi di seantero Port Sudan. Seorang koresponden AFP menyampaikan bahwa dentuman hebat terdengar saat fajar, disusul gumpalan asap tebal dari arah pelabuhan dan depot bahan bakar yang dilanda kebakaran hebat sejak Senin (5/5/2025), usai serangan drone lainnya.

Sebelum konflik meluas, Port Sudan dianggap sebagai zona aman. Namun, serangkaian serangan baru-baru ini menegaskan bahwa kota tersebut kini juga berada dalam jangkauan pertempuran.

Perang Sudan yang dimulai lebih dari setahun lalu telah merenggut puluhan ribu nyawa, memaksa 13 juta orang mengungsi, dan memicu salah satu krisis kelaparan serta pengungsian terbesar di dunia.

Baca juga: Militer Sudan Berhasil Rebut Ibu Kota, Sebut Perang Saudara Telah Selesai

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Terkini Lainnya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Global
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Global
Gencatan Senjata Dilanggar, Warga Palestina Tewas dan Hamas Serahkan 3 Jenazah
Gencatan Senjata Dilanggar, Warga Palestina Tewas dan Hamas Serahkan 3 Jenazah
Global
Tuduh Rusia dan China Diam-diam Uji Coba Nuklir, Trump Pengin AS Ikutan
Tuduh Rusia dan China Diam-diam Uji Coba Nuklir, Trump Pengin AS Ikutan
Global
Ketika Andrew Bukan Lagi Pangeran, Sirna Sudah Semua Kemewahan...
Ketika Andrew Bukan Lagi Pangeran, Sirna Sudah Semua Kemewahan...
Global
36.000 Warga Sudan Mengungsi Jalan Kaki 70 Km, El Fasher Diteror Kekejaman RSF
36.000 Warga Sudan Mengungsi Jalan Kaki 70 Km, El Fasher Diteror Kekejaman RSF
Global
Sebelumnya Mustahil, Padi Bisa Tumbuh di Inggris karena Perubahan Iklim
Sebelumnya Mustahil, Padi Bisa Tumbuh di Inggris karena Perubahan Iklim
Global
Perampok Museum Louvre Ternyata Penjahat Kelas Teri, Ada Sepasang Kekasih
Perampok Museum Louvre Ternyata Penjahat Kelas Teri, Ada Sepasang Kekasih
Global
Gempa Afghanistan Tewaskan 4 Orang, Puluhan Lainnya Terluka
Gempa Afghanistan Tewaskan 4 Orang, Puluhan Lainnya Terluka
Global
Australia-Turkiye Rebutan Tuan Rumah COP31, Albanese Sampai Surati Erdogan
Australia-Turkiye Rebutan Tuan Rumah COP31, Albanese Sampai Surati Erdogan
Global
Trump Tegaskan Belum Akan Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina, Ini Alasannya
Trump Tegaskan Belum Akan Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina, Ini Alasannya
Global
Ibu Negara Perancis Stres Sering Di-bully Mirip Pria, Hidupnya Tertekan
Ibu Negara Perancis Stres Sering Di-bully Mirip Pria, Hidupnya Tertekan
Global
Apa yang Terjadi di El-Fasher Sudan, Mengapa Ada Pembantaian di Negara Kaya Emas?
Apa yang Terjadi di El-Fasher Sudan, Mengapa Ada Pembantaian di Negara Kaya Emas?
Global
Israel Abaikan Gencatan Senjata, Akan Serang Hizbullah Besar-besaran
Israel Abaikan Gencatan Senjata, Akan Serang Hizbullah Besar-besaran
Global
Diusir dari Kediaman Megah ke Pengasingan, Pangeran Andrew Juga Tak Diterima Warlok
Diusir dari Kediaman Megah ke Pengasingan, Pangeran Andrew Juga Tak Diterima Warlok
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau