Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudan Kembali Mencekam, Tentara dan Paramiliter Bertempur Dekat Ibu Kota

Kompas.com - 20/05/2025, 16:56 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

KHARTOUM, KOMPAS.com - Pertempuran pecah antara tentara Sudan dan pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) di dekat ibu kota Sudan, Khartoum, pada Selasa (20/5/2025).

Dilansir dari AFP, pertempuran yang meletus di kota kembaran Khartoum, Omdurman, yang masih dalam Negara Bagian Khartoum itu disebut tentara Sudan sebagai salah satu serangan skala besar.

Tentara Sudan mengatakan, operasinya ditujukan untuk mengusir paramiliter dari posisi terakhir mereka di Negara Bagian Khartoum.

Baca juga: Serangan Drone Guncang Port Sudan, Ledakan Keras Terdengar

Perang saudara di Sudan antara militer dan RSF pecah pada April 2023. Pasukan paramiliter sempat menguasai Khartoum di masa awal-awal perang pecah.

Namun, tentara Sudan berhasil membebaskan ibu kota dan mengeklaim menguasai hampir seluruh Khartoum.

Konflik di sana mengadu domba tentara yang dipimpin oleh pemimpin de facto Sudan Abdel Fattah al-Burhan melawan RSF di bawah kepemimpinan Mohamed Hamdan Daglo.

"Kami sedang melakukan operasi skala besar dan kami hampir membersihkan seluruh negara bagian Khartoum dari para penjahat kotor," kata juru bicara militer Nabil Abdallah dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Pasukan Sudan Selatan Diduga Gunakan Senjata Pembakar, 58 Tewas

Dalam beberapa pekan terakhir, RSF telah melancarkan beberapa serangan drone di sejumlah wilayah di seluruh negeri, terutama Port Sudan tempat markas besar tentara.

"Besarnya serangan drone ini merupakan eskalasi besar dalam konflik, dengan implikasi yang mengkhawatirkan bagi perlindungan warga sipil," kata pakar hak asasi manusia PBB untuk Sudan Radhouane Nouicer dalam sebuah pernyataan pada Senin (19/5/2025).

Dia menuturkan, serangan berulang terhadap infrastruktur penting membahayakan nyawa warga sipil, memperburuk krisis kemanusiaan, dan melanggar hak asasi manusia.

Nouicer juga mengatakan serangan drone tersebut sering kali menargetkan wilayah yang padat penduduk dan infrastruktur utama seperti bandara Port Sudan.

Baca juga: HRW: Pasukan Sudan Selatan Gunakan Senjata Pembakar, 58 Orang Tewas

Terbelah dua

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut, perang saudara di Sudan sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Konflik di Sudan juga membagi negara tersebut menjadi dua: tentara menguasai wilayah utara, timur, dan tengah; sedangkan RSF mendominasi hampir seluruh Darfur dan sebagian wilayah selatan.

Selain menewaskan puluhan ribu orang, konflik yang telah berlangsung selama dua tahun ini telah menyebabkan 13 juta orang mengungsi.

Menurur Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, sistem perawatan kesehatan Sudan yang sudah rapuh telah mencapai titik kritis.

Menurut serikat dokter, hingga 90 persen rumah sakit di negara itu pada suatu saat terpaksa tutup karena pertempuran. Sementara itu, berbagai fasilitas kesehatan diserbu, dibom, dan dijarah.

Baca juga: Imbas Pemotongan Dana USAID dan Klinik Ditutup, Anak-anak Sudan Selatan Meninggal karena Kolera

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Terkini Lainnya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Global
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Global
Gencatan Senjata Dilanggar, Warga Palestina Tewas dan Hamas Serahkan 3 Jenazah
Gencatan Senjata Dilanggar, Warga Palestina Tewas dan Hamas Serahkan 3 Jenazah
Global
Tuduh Rusia dan China Diam-diam Uji Coba Nuklir, Trump Pengin AS Ikutan
Tuduh Rusia dan China Diam-diam Uji Coba Nuklir, Trump Pengin AS Ikutan
Global
Ketika Andrew Bukan Lagi Pangeran, Sirna Sudah Semua Kemewahan...
Ketika Andrew Bukan Lagi Pangeran, Sirna Sudah Semua Kemewahan...
Global
36.000 Warga Sudan Mengungsi Jalan Kaki 70 Km, El Fasher Diteror Kekejaman RSF
36.000 Warga Sudan Mengungsi Jalan Kaki 70 Km, El Fasher Diteror Kekejaman RSF
Global
Sebelumnya Mustahil, Padi Bisa Tumbuh di Inggris karena Perubahan Iklim
Sebelumnya Mustahil, Padi Bisa Tumbuh di Inggris karena Perubahan Iklim
Global
Perampok Museum Louvre Ternyata Penjahat Kelas Teri, Ada Sepasang Kekasih
Perampok Museum Louvre Ternyata Penjahat Kelas Teri, Ada Sepasang Kekasih
Global
Gempa Afghanistan Tewaskan 4 Orang, Puluhan Lainnya Terluka
Gempa Afghanistan Tewaskan 4 Orang, Puluhan Lainnya Terluka
Global
Australia-Turkiye Rebutan Tuan Rumah COP31, Albanese Sampai Surati Erdogan
Australia-Turkiye Rebutan Tuan Rumah COP31, Albanese Sampai Surati Erdogan
Global
Trump Tegaskan Belum Akan Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina, Ini Alasannya
Trump Tegaskan Belum Akan Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina, Ini Alasannya
Global
Ibu Negara Perancis Stres Sering Di-bully Mirip Pria, Hidupnya Tertekan
Ibu Negara Perancis Stres Sering Di-bully Mirip Pria, Hidupnya Tertekan
Global
Apa yang Terjadi di El-Fasher Sudan, Mengapa Ada Pembantaian di Negara Kaya Emas?
Apa yang Terjadi di El-Fasher Sudan, Mengapa Ada Pembantaian di Negara Kaya Emas?
Global
Israel Abaikan Gencatan Senjata, Akan Serang Hizbullah Besar-besaran
Israel Abaikan Gencatan Senjata, Akan Serang Hizbullah Besar-besaran
Global
Diusir dari Kediaman Megah ke Pengasingan, Pangeran Andrew Juga Tak Diterima Warlok
Diusir dari Kediaman Megah ke Pengasingan, Pangeran Andrew Juga Tak Diterima Warlok
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau