Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasukan Sudan Selatan Diduga Gunakan Senjata Pembakar, 58 Tewas

Kompas.com - 13/04/2025, 11:30 WIB
Albertus Adit,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Sumber AFP

JUBA, KOMPAS.com - Sedikitnya 58 orang, termasuk anak-anak, dilaporkan tewas dalam serangkaian serangan udara di Sudan Selatan yang terjadi pada Maret 2025.

Laporan Human Rights Watch (HRW) menyebutkan, pasukan pemerintah menggunakan senjata pembakar rakitan dalam sejumlah serangan yang menyasar kawasan sipil di Negara Bagian Upper Nile.

Dalam pernyataan yang dirilis pada Kamis (10/4/2025), HRW mengungkapkan bahwa serangan tersebut terjadi di daerah Nasir, Longechuk, dan Ulang.

Baca juga: AS Potong Dana USAID, Anak-anak Sudan Selatan Meninggal Saat Jalan ke Klinik

“Para narasumber menggambarkan penggunaan senjata pembakar rakitan dalam setidaknya empat serangan di daerah Nasir, Longechuk, dan Ulang, negara bagian Upper Nile, yang menewaskan sedikitnya 58 orang dan membakar yang lainnya dengan parah,” demikian isi laporan HRW.

Dugaan kejahatan perang

HRW menilai penggunaan senjata pembakar di wilayah permukiman sipil dapat dikategorikan sebagai kejahatan perang.

Lembaga tersebut mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk segera mengambil langkah tegas, termasuk menekan pemerintah Sudan Selatan agar menghentikan serangan yang melanggar hukum humaniter internasional.

“Penggunaan senjata-senjata ini oleh pemerintah di daerah berpenduduk dapat dianggap sebagai kejahatan perang,” tulis HRW dalam laporannya. HRW juga menyerukan penempatan pasukan penjaga perdamaian di wilayah terdampak.

Pemerintah Sudan Selatan hingga kini belum memberikan tanggapan resmi, meski telah dimintai konfirmasi oleh kantor berita AFP.

Menurut HRW, pada 16 -19 Maret 2025, serangan terjadi di desa Mathiang, Longechuk, dan menewaskan sedikitnya 21 orang. Dalam periode yang sama, Kota Nasir juga diserang.

“Dua pejabat mengatakan bahwa sedikitnya 22 orang tewas dan puluhan rumah terbakar,” tulis HRW.

Sementara itu, pada 21 Maret, serangan dilaporkan terjadi di daerah Kuich, Ulang. HRW menerima kesaksian dari warga yang menyebutkan adanya benda mirip pesawat berbaling-baling yang menjatuhkan bahan pembakar ke dalam tong.

“Serangan itu menewaskan 15 orang, termasuk tiga anak-anak,” ungkap empat saksi mata. Hingga 30 Maret, tujuh korban lainnya dilaporkan masih dalam kondisi kritis.

Seorang saksi menggambarkan kondisi korban yang mengalami luka bakar sangat parah.

“Kulit mereka yang hitam mulai terlihat. Seorang pria yang meninggal di rumah sakit mengalami luka bakar bahkan di giginya,” tutur saksi tersebut.

Baca juga: Militer Sudan Berhasil Rebut Ibu Kota, Sebut Perang Saudara Telah Selesai

Ketegangan faksi memuncak

Situasi di Upper Nile kian memanas seiring meningkatnya ketegangan antara faksi Presiden Salva Kiir dan pasukan loyalis Wakil Presiden Pertama Riek Machar.

Halaman:


Terkini Lainnya
Mesin-mesin Perang AS Kepung Venezuela, Akankah Invasi Terjadi?
Mesin-mesin Perang AS Kepung Venezuela, Akankah Invasi Terjadi?
Internasional
Trump Tiba di Jepang: Disambut Warna Amerika, Kaisar, dan PM Takaichi
Trump Tiba di Jepang: Disambut Warna Amerika, Kaisar, dan PM Takaichi
Internasional
3 Jet Bomber AS Gantian Dekati Venezuela, Usai B-52 Kini B-1B
3 Jet Bomber AS Gantian Dekati Venezuela, Usai B-52 Kini B-1B
Internasional
Gempa Turkiye M 6,1 Robohkan 3 Bangunan di Sindirgi, Istanbul Ikut Berguncang
Gempa Turkiye M 6,1 Robohkan 3 Bangunan di Sindirgi, Istanbul Ikut Berguncang
Internasional
Di Malaysia, AS-China Sepakat Redakan Perang Dagang
Di Malaysia, AS-China Sepakat Redakan Perang Dagang
Internasional
Perampok Museum Louvre Ditangkap, Nyaris Kabur Naik Pesawat
Perampok Museum Louvre Ditangkap, Nyaris Kabur Naik Pesawat
Internasional
Masjid Al Aqsa Terancam Ambruk gara-gara Terowongan Bawah Tanah Israel
Masjid Al Aqsa Terancam Ambruk gara-gara Terowongan Bawah Tanah Israel
Internasional
AS Kerahkan Kapal Induk ke Amerika Selatan, Serang Terus Bandar Narkoba
AS Kerahkan Kapal Induk ke Amerika Selatan, Serang Terus Bandar Narkoba
Internasional
Potret Masa Muda Ratu Sirikit dan Kisah Cinta dengan Raja Bhumibol
Potret Masa Muda Ratu Sirikit dan Kisah Cinta dengan Raja Bhumibol
Internasional
Penyebab Ibu Suri Sirikit Thailand Meninggal, Dirawat Intensif sejak 2019
Penyebab Ibu Suri Sirikit Thailand Meninggal, Dirawat Intensif sejak 2019
Internasional
Maskapai Taiwan Minta Surat Cuti ke Pramugari yang Meninggal, Sempat Ngotot
Maskapai Taiwan Minta Surat Cuti ke Pramugari yang Meninggal, Sempat Ngotot
Internasional
Balita Makan dari Tanah dan Lari Mirip Anjing, Dibiarkan oleh Orangtua
Balita Makan dari Tanah dan Lari Mirip Anjing, Dibiarkan oleh Orangtua
Internasional
Zona Maut Ukraina Jebak Ribuan Tentara Rusia, Kelaparan hingga Tewas
Zona Maut Ukraina Jebak Ribuan Tentara Rusia, Kelaparan hingga Tewas
Internasional
AS Diduga Salah Tembak, Tewaskan Nelayan yang Dikira Bandar Narkoba
AS Diduga Salah Tembak, Tewaskan Nelayan yang Dikira Bandar Narkoba
Internasional
Perampok Museum Paris Ditangkap, Gadis China Bawa Kabur Emas Rp 29 M
Perampok Museum Paris Ditangkap, Gadis China Bawa Kabur Emas Rp 29 M
Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau