GAZA, KOMPAS.com - Pasukan Israel melancarkan serangan terarah ke wilayah Gaza tengah pada Sabtu (25/10/2025). Militer Israel menyebut serangan itu menargetkan seorang individu yang disebut tengah merencanakan serangan terhadap pasukan mereka.
Serangan tersebut terjadi di tengah gencatan senjata Gaza yang didukung Amerika Serikat antara Israel dan kelompok bersenjata Palestina, Hamas.
Meski telah berlaku lebih dari dua tahun sejak perang di Gaza dimulai, kedua pihak saling menuduh melakukan pelanggaran kesepakatan.
Baca juga: Gaza Terkubur 61 Juta Ton Puing, Ancaman Limbah Beracun Intai Warga
Dalam pernyataannya, militer Israel mengeklaim bahwa target serangan merupakan anggota kelompok Jihad Islam. Namun, pihak kelompok bersenjata itu belum memberikan tanggapan resmi.
Saksi mata mengatakan kepada Reuters bahwa sebuah pesawat tanpa awak terlihat menembakkan misil ke sebuah mobil hingga terbakar.
Petugas medis setempat melaporkan empat orang mengalami luka-luka, sementara belum ada konfirmasi mengenai korban tewas.
Selain itu, sejumlah saksi juga menyebut tank-tank Israel menembaki wilayah timur Kota Gaza, kawasan padat penduduk di Jalur Gaza. Hingga berita ini diturunkan, militer Israel belum menanggapi permintaan komentar.
Sejumlah media Israel melaporkan bahwa pemerintah Israel mengizinkan pejabat Mesir masuk ke Jalur Gaza.
Langkah ini disebut sebagai bagian dari upaya pencarian jenazah para sandera yang ditawan dalam serangan Hamas terhadap komunitas Israel pada 7 Oktober 2023, peristiwa yang memicu perang dua tahun lalu.
Dalam perjanjian gencatan senjata, Hamas berjanji akan mengembalikan seluruh sandera yang diculik. Namun, jenazah 13 orang dilaporkan masih berada di wilayah Gaza.
Baca juga: Menlu AS Dorong Pengerahan Pasukan Internasional ke Gaza Segera
Kantor Perdana Menteri Israel belum memberikan komentar atas laporan tersebut.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang