Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OTT KPK di OKU, Ketua DPC Hanura dan 7 Orang Lainnya Diamankan

Kompas.com - 16/03/2025, 16:06 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT). Kali ini, operasi berlangsung di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, dan berhasil mengamankan delapan orang pada Jumat (14/3/2025).

Juru Bicara KPK, Tessa Mahardika, membenarkan adanya OTT tersebut.

“Benar, KPK telah mengamankan delapan orang dari Kabupaten Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumatera Selatan,” ujar Tessa kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (15/3/2025).

Tessa belum merinci lebih lanjut mengenai identitas mereka yang ditangkap.

Namun, berdasarkan informasi yang beredar, sejumlah pihak yang diamankan diduga meliputi seorang kepala dinas, anggota DPRD, serta seorang kontraktor.

Baca juga: OTT KPK di OKU Terkait Suap Proyek Dinas PUPR, Ada Uang Rp2,6 Miliar yang Diamankan

KPK Sita Uang dan Dokumen

Selain menangkap delapan orang, KPK juga menyita sejumlah barang bukti, termasuk dokumen dan uang tunai. Namun, Tessa belum mengungkap jumlah pasti uang yang ditemukan dalam operasi ini.

“Ada sejumlah uang yang turut diamankan. Namun, untuk jumlahnya belum diketahui,” kata Tessa.

Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa detail kasus ini akan diungkap dalam konferensi pers resmi yang akan digelar dalam waktu dekat.

“Untuk lebih jelasnya akan disampaikan nanti pada saat konferensi pers resmi terkait kegiatan tersebut,” tambahnya.

Baca juga: 8 Orang yang Terjaring OTT di OKU Sumsel Tiba di Gedung KPK

Ketua DPC Hanura OKU Turut Diamankan

Salah satu pihak yang ikut diamankan dalam OTT ini adalah Ketua DPC Hanura Kabupaten Ogan Komering Ulu berinisial FH. Kabar tersebut dibenarkan oleh Ketua DPD Hanura Sumatera Selatan, Ahmad Al Azhar.

“Kita monitor, dari informasi Sekretaris DPC memang benar (FH), tetapi kita belum tahu secara pasti soal apa,” ujar Ahmad Al Azhar, Sabtu (15/3/2025).

Meski demikian, ia menegaskan bahwa pihaknya masih menunggu informasi resmi dari KPK terkait dugaan keterlibatan FH dalam kasus ini.

“Kita juga mendukung penegakan hukum. Namun, untuk saat ini kita belum bisa berkomentar panjang lebar, mengingat belum juga ada rilis resmi dari KPK terkait OTT di OKU,” lanjutnya.

Baca juga: OTT di OKU Sumsel, KPK Amankan Kepala Dinas PUPR hingga 3 Anggota DPRD

Terkait penangkapan ini, Ahmad Al Azhar meminta agar asas praduga tak bersalah tetap dikedepankan. Menurutnya, sampai ada pernyataan resmi dari KPK, pihaknya tidak ingin berspekulasi lebih jauh.

“Sebaiknya kita menunggu informasi lebih lanjut. Kita serahkan proses ini kepada KPK sebagai lembaga penegak hukum,” pungkasnya.

Sampai saat ini, KPK masih melakukan pemeriksaan terhadap delapan orang yang diamankan dalam OTT di OKU.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Aji YK Putra, Shela Octavia | Editor: Farid Assifa, Irfan Maullana, Dita Angga Rusiana)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Ini Posisi Indonesia dalam Daftar Negara Teraman di Dunia
Ini Posisi Indonesia dalam Daftar Negara Teraman di Dunia
Sulawesi Selatan
Daftar Aset Sitaan Harvey Moeis dan Sandra Dewi yang Akan Dilelang ke Publik
Daftar Aset Sitaan Harvey Moeis dan Sandra Dewi yang Akan Dilelang ke Publik
Lampung
Polisi: Status Onad Masih Korban Penyalahgunaan Narkoba
Polisi: Status Onad Masih Korban Penyalahgunaan Narkoba
Banten
Menkeu Purbaya Ungkap Rencana Diskon Tarif Tol untuk Nataru 2025
Menkeu Purbaya Ungkap Rencana Diskon Tarif Tol untuk Nataru 2025
Jawa Timur
Tradisi dan Mitos Selasa Kliwon, Salah Satu Hari Sakral dalam Kalender Jawa
Tradisi dan Mitos Selasa Kliwon, Salah Satu Hari Sakral dalam Kalender Jawa
Jawa Tengah
Bagaimana Cara Mengetahui NIK KTP Bocor dan Dipakai untuk Pinjol atau Judol?
Bagaimana Cara Mengetahui NIK KTP Bocor dan Dipakai untuk Pinjol atau Judol?
Sulawesi Selatan
Masalah Pribadi Disebut Jadi Pemicu Onad Terjerat Kasus Narkoba
Masalah Pribadi Disebut Jadi Pemicu Onad Terjerat Kasus Narkoba
Jawa Tengah
Apa Alasan Prabowo Tambah Armada Pesawat Airbus A400M untuk TNI AU?
Apa Alasan Prabowo Tambah Armada Pesawat Airbus A400M untuk TNI AU?
Sulawesi Selatan
AHY Temui Prabowo di Istana, Bahas Solusi Utang Kereta Cepat Whoosh
AHY Temui Prabowo di Istana, Bahas Solusi Utang Kereta Cepat Whoosh
Jawa Barat
 Mata Murid SD di Palembang Lebam, Orangtua Curiga Dipukul Guru Pakai Cincin
Mata Murid SD di Palembang Lebam, Orangtua Curiga Dipukul Guru Pakai Cincin
Sumatera Selatan
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Ini Daftar Lengkapnya
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Ini Daftar Lengkapnya
Jawa Barat
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Sulawesi Selatan
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Jawa Tengah
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Jawa Timur
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
Lampung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau