Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Dokter, Cara Aman Menunda Menstruasi Jelang Ibadah Haji

Kompas.com - 11/05/2025, 16:16 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Jelang keberangkatan haji, banyak calon jamaah haji perempuan yang khawatir ibadah mereka akan terganggu oleh menstruasi.

Untuk mengatasi masalah ini, dokter spesialis obstetri dan ginekologi dari Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), dr. Cepi Teguh Pramayadi, memberikan beberapa kiat tentang cara menunda haid dengan menggunakan obat hormon.

“Supaya ibadahnya lancar dan tidak terganggu oleh haid, yang perlu kita ketahui adalah kapan waktu yang tepat untuk meminum obatnya,” ujar dr. Cepi Teguh Pramayadi, Sp.OG(K)FER, MARS, dalam wawancara dengan ANTARA di Jakarta, Senin (9/5/2025).

Baca juga: 8 Jemaah Haji Meninggal di Arab Saudi, Kemenag Pastikan Dapat Pelayanan Pemakaman

Mekanisme Obat Hormonal Penunda Haid

Menurut dr. Cepi, salah satu cara yang umum digunakan untuk menunda menstruasi adalah dengan mengonsumsi obat hormon. Obat ini mengandung hormon progesteron yang bertujuan untuk mengubah fase menstruasi sehingga haid bisa ditunda.

"Obat itu isinya hormon progesteron, tujuannya adalah membuat fase yang biasanya menstruasi menjadi berubah, sehingga haid bisa tertunda," ujarnya.

Waktu yang Tepat untuk Mengonsumsi Obat Hormonal

Waktu yang tepat untuk mulai mengonsumsi obat hormonal ini adalah 14 hari sebelum datangnya haid berikutnya, yaitu pada hari ke-14 dari siklus menstruasi pertama.

Untuk memudahkan perhitungan, dr. Cepi menyarankan penggunaan aplikasi pelacak siklus menstruasi.

Sebagai contoh, jika seseorang diperkirakan akan menstruasi pada tanggal 30 Mei, maka obat hormonal tersebut harus mulai dikonsumsi pada tanggal 16 Mei, atau 14 hari sebelumnya.

“Misalkan seseorang nanti menstruasi berikutnya pada tanggal 30 Mei, berarti minum obatnya dikurangin 14 hari dari tanggal 30. Jadi, mesti minum obatnya mulai dari tanggal 16 Mei,” jelas dr. Cepi.

Baca juga: Suhu Madinah Capai 45 Derajat, Ini Langkah Kesehatan untuk Jemaah Haji

Cara Mengonsumsi Obat Hormonal

Obat hormonal penunda haid ini sebaiknya dikonsumsi dua kali sehari sampai ibadah selesai. Menghentikan konsumsi obat sebelum ibadah selesai dapat menyebabkan menstruasi kembali muncul.

"Kalau masih ibadah namun obatnya berhenti dikonsumsi, besoknya bisa menstruasi padahal masih belum selesai ibadahnya," ungkap dr. Cepi.

Menangani Spotting atau Bercak Darah

Pada beberapa kasus, meskipun telah mengonsumsi obat hormon sesuai anjuran, beberapa perempuan mungkin mengalami spotting atau bercak darah. Dr. Cepi menjelaskan bahwa ini disebabkan oleh dinding rahim yang menipis akibat efek hormon dan bukan merupakan menstruasi.

"Spotting ini masih bisa ibadah. Karena sebetulnya spotting itu akibat dari dinding rahim yang tipis. Jadi bukan menstruasi itu sebetulnya," terang dr. Cepi.

Jika spotting terjadi, dosis obat bisa dinaikkan menjadi tiga kali sehari hingga bercak darah berhenti, dan kemudian dosis dikembalikan menjadi dua kali sehari.

Baca juga: Cerita Petani Sumbawa Menabung 14 Tahun Setiap Panen, Akhirnya Berangkat Haji

Efek Samping dan Peringatan

Meskipun obat hormon ini efektif dalam menunda haid, dr. Cepi mengingatkan bahwa ada kemungkinan efek samping ringan seperti mual atau pusing, terutama di awal penggunaan. Namun, efek samping tersebut tidak mengganggu kualitas hidup atau aktivitas sehari-hari.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya
Ini Posisi Indonesia dalam Daftar Negara Teraman di Dunia
Ini Posisi Indonesia dalam Daftar Negara Teraman di Dunia
Sulawesi Selatan
Daftar Aset Sitaan Harvey Moeis dan Sandra Dewi yang Akan Dilelang ke Publik
Daftar Aset Sitaan Harvey Moeis dan Sandra Dewi yang Akan Dilelang ke Publik
Lampung
Polisi: Status Onad Masih Korban Penyalahgunaan Narkoba
Polisi: Status Onad Masih Korban Penyalahgunaan Narkoba
Banten
Menkeu Purbaya Ungkap Rencana Diskon Tarif Tol untuk Nataru 2025
Menkeu Purbaya Ungkap Rencana Diskon Tarif Tol untuk Nataru 2025
Jawa Timur
Tradisi dan Mitos Selasa Kliwon, Salah Satu Hari Sakral dalam Kalender Jawa
Tradisi dan Mitos Selasa Kliwon, Salah Satu Hari Sakral dalam Kalender Jawa
Jawa Tengah
Bagaimana Cara Mengetahui NIK KTP Bocor dan Dipakai untuk Pinjol atau Judol?
Bagaimana Cara Mengetahui NIK KTP Bocor dan Dipakai untuk Pinjol atau Judol?
Sulawesi Selatan
Masalah Pribadi Disebut Jadi Pemicu Onad Terjerat Kasus Narkoba
Masalah Pribadi Disebut Jadi Pemicu Onad Terjerat Kasus Narkoba
Jawa Tengah
Apa Alasan Prabowo Tambah Armada Pesawat Airbus A400M untuk TNI AU?
Apa Alasan Prabowo Tambah Armada Pesawat Airbus A400M untuk TNI AU?
Sulawesi Selatan
AHY Temui Prabowo di Istana, Bahas Solusi Utang Kereta Cepat Whoosh
AHY Temui Prabowo di Istana, Bahas Solusi Utang Kereta Cepat Whoosh
Jawa Barat
 Mata Murid SD di Palembang Lebam, Orangtua Curiga Dipukul Guru Pakai Cincin
Mata Murid SD di Palembang Lebam, Orangtua Curiga Dipukul Guru Pakai Cincin
Sumatera Selatan
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Ini Daftar Lengkapnya
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Ini Daftar Lengkapnya
Jawa Barat
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Sulawesi Selatan
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Jawa Tengah
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Jawa Timur
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
Lampung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau