Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/03/2025, 12:00 WIB
Wisnubrata

Penulis

KOMPAS.com - Ular adalah hewan yang unik. Dengan tubuh tanpa kaki, lidah yang selalu menjulur, dan kemampuan menelan mangsa utuh, mereka memiliki cara hidup yang berbeda dari banyak hewan lainnya. Ular mengandalkan indera penciuman untuk berburu, tetapi mereka juga bisa melihat dan mendengar. Namun, apakah ular memiliki telinga?

Jawabannya adalah ya dan tidak. Menurut Sara Ruane, seorang herpetolog di Field Museum, Chicago, ular tidak memiliki struktur telinga luar seperti mamalia. Namun, mereka memiliki tulang telinga di dalam kepala yang memungkinkan mereka untuk menangkap suara.

"Saat kita berpikir tentang hewan seperti anjing atau kelinci, mereka bisa menggerakkan telinga luar untuk menangkap suara lebih baik. Ular hanya memiliki bagian dalam telinga yang bertugas untuk mendengar," kata Ruane.

Baca juga: Mengapa Ular Bisa Mendesis dan Apa Artinya?

Bagaimana Ular Mendengar?

Biasanya, telinga terdiri dari tiga bagian utama: telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Telinga luar menangkap suara, telinga tengah meneruskan getaran ke telinga dalam, dan telinga dalam mengubahnya menjadi sinyal ke otak.

Namun, menurut sebuah studi tahun 2012 di Journal of Experimental Biology, ular tidak memiliki telinga luar dan tengah. Mereka hanya memiliki satu tulang telinga tengah yang menghubungkan telinga dalam ke rahang. Karena struktur ini, kemampuan mendengar ular terbatas, terutama pada suara dengan frekuensi tinggi.

Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan jika Digigit Ular Berbisa?

Python amethystinevia A-Z Animals Python amethystine

Seberapa Baik Ular Bisa Mendengar?

Sebelumnya, ilmuwan mengira bahwa ular hanya bisa merasakan getaran di tanah. Namun, sebuah penelitian tahun 2023 di PLOS One menemukan bahwa ular juga bisa menangkap suara di udara hingga frekuensi 450 Hz.

Meskipun begitu, ular lebih peka terhadap suara berfrekuensi rendah. Misalnya, ular piton  paling baik mendengar pada frekuensi antara 80 hingga 160 Hz, yang sebagian besar merambat melalui tanah. Sebagai perbandingan, manusia bisa mendengar suara dengan rentang frekuensi 20 Hz hingga 20.000 Hz.

Ruane menggambarkan cara ular mendengar seperti seseorang yang berada di dalam air:

"Jika kamu berenang dan seseorang berteriak dari tepi kolam, kamu mungkin bisa mendengar suaranya, tetapi tidak bisa menangkap detailnya. Begitulah cara ular mendengar suara dengan frekuensi tinggi."

Baca juga: Ilmuwan Temukan Spesies Ular Baru yang Sangat Agresif, Seperti Apa?

Mengapa Ular Tidak Butuh Pendengaran yang Tajam?

Keterbatasan pendengaran ini bukan masalah bagi ular. Mereka tidak menggunakan suara untuk berkomunikasi satu sama lain. Bahkan, suara mendesis atau geraman yang mereka buat sebenarnya lebih ditujukan untuk menakuti predator seperti burung atau mamalia, bukan untuk berbicara dengan sesama ular.

Alasan utama mengapa ular tidak membutuhkan pendengaran yang tajam adalah karena mereka memiliki indera penciuman yang sangat kuat. Ular sering menjulurkan lidah untuk menangkap molekul bau di udara, lalu mengarahkannya ke organ khusus yang membantu mereka mengenali lingkungan sekitar.

"Meskipun ular bukan hewan dengan pendengaran terbaik, mereka adalah raja dalam mendeteksi bau," kata Ruane.

Jadi, meskipun ular tidak memiliki telinga seperti manusia, mereka tetap bisa menangkap suara dengan cara yang unik dan mengandalkan indera penciuman mereka untuk bertahan hidup.

Baca juga: 18 Jenis Ular Piton di Indonesia, Ada yang Bisa Memangsa Manusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau