Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Ruby, Ini Berlian Merah Langka Bernama Winston Red Diamond

Kompas.com - 07/06/2025, 12:55 WIB
Wisnubrata

Penulis

KOMPAS.com - Sekilas, permata berwarna merah menyala ini tampak seperti ruby. Namun, jangan tertipu oleh penampilannya. Permata seberat 2,33 karat ini adalah berlian—dan bukan sembarang berlian. Dikenal sebagai Winston Red Diamond, ia adalah salah satu berlian paling langka di dunia.

Kini, berlian ini dipamerkan di Smithsonian National Museum of Natural History di Washington DC, berdampingan dengan Hope Diamond yang lebih terkenal.

Baca juga: Langka, Temuan Berlian Merah Muda 170 Karat Berusia 300 Tahun

Kisah Berlian Merah yang Mengguncang Dunia Perhiasan

Winston Red Diamond disumbangkan ke Smithsonian oleh Ronald Winston, putra dari maestro perhiasan ternama Harry Winston, pada tahun 2023. Dengan diameter sekitar 8 milimeter, berlian ini adalah berlian merah kelima terbesar yang pernah dikonfirmasi di dunia. Menurut para gemolog, gaya potongan "old mine brilliant" yang dimilikinya menunjukkan bahwa berlian ini kemungkinan besar ditambang sebelum pertengahan abad ke-20.

Jejak sejarahnya dimulai pada tahun 1938, ketika berlian ini dimiliki oleh Keluarga Cartier. Kemudian, berlian ini berpindah tangan ke Maharaja Jamnagar di India sebelum akhirnya dibeli oleh Ronald Winston pada akhir 1980-an. Berlian ini bahkan pernah menghiasi cincin yang dikenakan aktris Brooke Shields pada tahun 1989.

Meskipun ukurannya lebih kecil dari Moussaieff Red (5,11 karat), Winston Red tetap menyita perhatian karena warnanya yang benar-benar merah murni. Pada 1 April 2025, berlian ini secara resmi dipamerkan ke publik di Museum of Natural History.

Baca juga: Berlian, Batu Permata yang Terpendam Paling Dalam di Bumi

Mengapa Berlian Ini Berwarna Merah?

Keunikan berlian ini terletak pada warnanya. Berbeda dengan berlian putih yang terbentuk dari karbon murni atau berlian kuning yang mengandung nitrogen, berlian merah dan merah muda tidak mendapatkan warnanya dari unsur kimia, melainkan dari deformasi plastis pada struktur atomnya.

Menurut Gabriela Farfan, kurator Smithsonian untuk batu permata dan mineral, warna merah muncul akibat tekanan dan suhu ekstrem di dalam bumi yang menyebabkan ikatan atom dalam berlian pecah dan terbentuk kembali di sepanjang "dislokasi" kristal. Proses ini memengaruhi cara cahaya dipantulkan dalam struktur kristal dan menghasilkan rona merah yang luar biasa.

Winston Red termasuk dalam kategori Fancy Red Diamond, yaitu berlian dengan warna merah murni tanpa campuran warna lain seperti oranye, cokelat, atau ungu. Hanya 0,04% dari semua berlian berwarna fancy yang memiliki tingkat warna ini. Artinya, kemungkinan menemukan berlian Fancy Red seperti Winston Red adalah 1 banding 25 juta.

Baca juga: Bagaimana Berlian Merah Muda Terbentuk? Studi Ungkap

Empat puluh berlian berwarna-warni dengan ukuran mulai dari 0,4 hingga 9,49 karat dipamerkan di Museum Nasional Sejarah Alam di samping Berlian Merah Winston. Foto oleh Robert Weldon, disusun oleh Gabriela Farfan, milik Ronald Winston. Empat puluh berlian berwarna-warni dengan ukuran mulai dari 0,4 hingga 9,49 karat dipamerkan di Museum Nasional Sejarah Alam di samping Berlian Merah Winston.

Penelitian Saintifik di Balik Kemilaunya

Untuk mengungkap lebih banyak tentang asal-usul dan sifat geologinya, tim Smithsonian melakukan studi selama dua tahun. Mereka menggunakan teknik ilmiah seperti fotoluminesensi, spektroskopi, dan katodoluminesensi untuk meneliti struktur internal batu ini.

Hasilnya mengungkap bahwa Winston Red termasuk dalam klasifikasi berlian tipe IaAB Group 1 “pink”, yang telah mengalami deformasi plastis signifikan. Penelitian ini diterbitkan pada 6 Juni di jurnal Gems & Gemology. Berdasarkan karakter mineralnya dan gaya potongan khas abad ke-20, para ilmuwan memperkirakan bahwa berlian ini berasal dari Venezuela atau Brasil, meskipun lokasi pastinya belum bisa dipastikan.

Simbol Keindahan dan Keabadian

Dengan kombinasi warna unik, sejarah panjang, serta kelangkaannya yang ekstrem, Winston Red Diamond menjadi lebih dari sekadar batu permata. Ia adalah simbol keindahan alam yang tak ternilai, serta bukti betapa dalamnya ilmu gemologi dapat menggali cerita di balik kilau sebuah batu.

Seperti yang dikatakan Farfan dalam wawancaranya, “Mempelajari berlian merah seperti ini adalah kesempatan langka. Setiap detail bisa memberikan wawasan tentang sejarah bumi yang sangat tua.”

Baca juga: Ilmuwan Ciptakan Berlian Super Keras Lonsdaleite di Laboratorium

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau