30 Contoh Angka Penting: Pengertian dan Aturannya

KOMPAS.com - Dalam pelajaran fisika, kimia, maupun matematika, kita sering menemukan istilah angka penting. Namun banyak orang masih bertanya, apa itu angka penting sebenarnya?

Yuk kita simak pengertian dan aturan angka penting dalam penulisan, perhitungan, dan pembulatan!

Apa itu angka penting? 

Menurut Lia Monica dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) pada Materi Pengukuran dan Ketidakpastian Kelas X di SMAN 1 Meukek (2019), angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran.

Angka penting ini terdiri atas angka pasti (signifikan) dan angka taksiran (angka yang diragukan). Dengan kata lain, angka penting merepresentasikan tingkat ketelitian suatu pengukuran.

Baca juga: Pengertian Kesalahan dalam Pengukuran, dan Aturan Angka Penting

Semakin banyak angka penting yang muncul dalam hasil pengukuran, semakin tinggi tingkat ketelitiannya. Misalnya:

• Panjang pensil diukur dengan penggaris biasa → 12,3 cm (3 angka penting).
• Panjang pensil diukur dengan jangka sorong → 12,34 cm (4 angka penting).

Kedua angka itu menunjukkan hal yang sama, yaitu panjang pensil, tetapi angka dengan digit lebih banyak memperlihatkan pengukuran yang lebih teliti.

Angka penting vs angka eksak

Agar lebih jelas, kita perlu memahami bahwa tidak semua angka disebut angka penting. Ada juga istilah angka eksak.

• Angka penting: angka hasil pengukuran, yang mengandung ketidakpastian.
• Angka eksak: angka hasil membilang, yang nilainya pasti tanpa keraguan.

Contoh perbedaan:

• Mengukur luas sawah dengan meteran = angka penting.
• Menghitung jumlah pohon mangga di kebun = angka eksak.

Jadi, ketika kamu menghitung 25 siswa di kelas, angka 25 adalah angka eksak. Namun ketika mengukur tinggi badan siswa = 165,3 cm, hasil itu adalah angka penting.

Baca juga: Angka Penting: Pengertian, Aturan, dan Contohnya

Komponen angka penting

Angka penting terdiri dari dua bagian utama:

• Angka pasti → angka yang benar-benar bisa dibaca dari skala alat ukur.
  • Contoh: pada mistar, panjang buku terlihat 12 cm jelas, itu angka pasti.
• Angka taksiran → angka yang diambil dari perkiraan skala terkecil alat ukur.
  • Contoh: pada mistar, buku sedikit lebih dari 12 cm, maka ditaksir menjadi 12,3 cm.
  • Angka taksiran selalu berada pada digit terakhir hasil pengukuran.

Aturan angka penting

Menentukan berapa banyak angka penting dalam sebuah bilangan tidak bisa sembarangan. Ada aturan yang harus dipahami.

Dilansir dari Khan Academy, berikut adalah aturan angka penting yang dijelaskan dalam teks aslinya dan dirangkum dari berbagai sumber:

1. Semua angka bukan nol termasuk angka penting

• 123 → 3 angka penting.
• 7,45 → 3 angka penting.

2. Angka nol di antara angka bukan nol adalah angka penting

• 205 → 3 angka penting.
• 3007 → 4 angka penting.

3. Angka nol di depan angka bukan nol bukan angka penting

• 0,05 → 1 angka penting (angka 5).
• 0,034 → 2 angka penting (3 dan 4).

Baca juga: Jawaban dari Soal Berapa Angka Berikutnya dari 2,2,12,10, ....

4. Angka nol di akhir tanpa tanda desimal bukan angka penting

• 12.000 → hanya 2 angka penting (1 dan 2).
• Contoh: berapa jumlah angka penting pada 47000?
  • Jawab: 2 angka penting (angka 4 dan 7).

5. Angka nol di belakang tanda desimal termasuk angka penting

• 12,000 → 5 angka penting.
• 0,0400 → 3 angka penting.

6. Angka nol di depan desimal dan angka bukan nol bukan angka penting

• 0,2 → 1 angka penting.
• 0,045 → 2 angka penting.

Angka penting dalam perhitungan

Ketika angka penting digunakan dalam operasi hitung, ada aturan tambahan yang harus diperhatikan. Menurut Asnal Effendi dalam buku Fisika I (2010), berikut aturan angka penting dalam perhitungan:

1. Penjumlahan dan pengurangan

Hasilnya ditentukan oleh digit desimal paling sedikit.

Contoh: