Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Tantangan Paling Sulit yang Dihadapi Guru dalam Melakukan Perubahan di PMM

Kompas.com - 17/10/2025, 10:11 WIB
Serafica Gischa

Editor

KOMPAS.com - Perubahan merupakan bagian penting dalam peningkatan kualitas pembelajaran. 

Dalam prosesnya, guru tidak hanya dituntut beradaptasi dengan kebijakan baru, tetapi juga merefleksikan praktik mengajarnya agar lebih efektif bagi siswa. 

Salah satu bentuk refleksi tersebut dilakukan melalui pengisian dokumen Refleksi Tindak Lanjut di Platform Merdeka Mengajar (PMM) atau Ruang GTK. 

Guru diminta menjawab pertanyaan "apa 3 tantangan paling sulit yang akan anda hadapi dalam melakukan perubahan tersebut?"

Melansir dari buku Pendidikan di Era Digital (2024) karya Giandari Maulani dkk, PMM dibangun untuk memunjang Implementasi Kurikulum Merdeka agar dapat membantu guru dalam mendapatkan referensi, inspirasi, dan pemahaman tentang Kurikulum Merdeka. 

Bagi bapak/ibu guru yang sedang menyusun refleksi di PMM, berikut ini contoh jawaban tiga tantangan utama yang kerap dihadapi guru dalam melakukan perubahan pembelajaran.

Baca juga: 3 Jawaban Refleksi Guru PMM, Apa Inspirasi Baru yang Guru Dapatkan dari Topik CRT?

Apa 3 tantangan paling sulit yang akan anda hadapi dalam melakukan perubahan tersebut?

Kunci jawaban: 

1. Keterbatasan waktu dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran

Guru sering dihadapkan pada beban administrasi yang cukup tinggi, seperti pembuatan perangkat ajar, pelaporan hasil belajar, dan kegiatan sekolah lainnya.

Akibatnya, waktu untuk merancang pembelajaran inovatif sering kali terbatas. Kondisi ini membuat guru perlu beradaptasi dengan manajemen waktu yang lebih efisien agar tetap bisa menerapkan perubahan pembelajaran secara konsisten.

Baca juga: Kunci Jawaban Cerita Reflektif Modul 1 Topik 3 PPG 2025: Menerapkan Pendekatan Teaching at The Right Level

2. Perbedaan kemampuan dan motivasi belajar siswa

Dalam satu kelas, kemampuan dan semangat belajar siswa sangat beragam. Ada siswa yang cepat memahami materi, tetapi ada juga yang membutuhkan waktu lebih lama.

Tantangan muncul saat guru harus memastikan semua siswa terlayani secara adil tanpa mengorbankan waktu dan capaian pembelajaran.

Guru perlu terus belajar menerapkan strategi pembelajaran berdiferensiasi agar setiap siswa dapat berkembang sesuai potensinya.

3. Kurangnya dukungan dan pemahaman terhadap perubahan di lingkungan sekolah

Perubahan pembelajaran sering kali belum sepenuhnya dipahami oleh semua pihak di sekolah, baik sesama guru maupun orangtua. Sebagian masih beranggapan bahwa pembelajaran harus berpusat pada guru, bukan pada siswa.

Hal ini bisa menjadi kendala saat guru mencoba menerapkan pendekatan baru yang lebih interaktif dan berpihak pada peserta didik. Diperlukan komunikasi yang baik dan kolaborasi antar pihak agar perubahan dapat berjalan selaras.

Baca juga: Jawaban Reflektif, Ceritakan Bagaimana Bapak/Ibu Merancang Pembelajaran Terdiferensiasi di Kelas

Jawaban alternatif 1

1. Keterbatasan sarana dan akses teknologi

Tidak semua siswa memiliki perangkat atau koneksi internet yang memadai. Hal ini membuat penerapan pembelajaran digital dan media interaktif belum berjalan optimal di kelas.

2. Resistensi terhadap perubahan

Sebagian rekan guru masih merasa metode lama lebih efektif dan enggan mencoba pendekatan baru. Sementara itu, siswa juga belum terbiasa belajar mandiri dan aktif berdiskusi.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau