KOMPAS.com - Di Platform Merdeka Mengajar (PMM), guru diajak untuk merefleksikan pengalaman mengajar dan merencanakan langkah perbaikan melalui formulir refleksi tindak lanjut observasi kelas.
Salah satu pertanyaan penting yang harus dijawab adalah, “Apa tiga tantangan paling sulit yang akan Anda hadapi dalam melakukan perubahan?”
Pertanyaan ini bertujuan membantu guru mengenali hambatan yang mungkin muncul saat mencoba menerapkan strategi baru di kelas.
Melalui refleksi tersebut, guru dapat menyusun langkah yang lebih realistis dan terarah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sesuai dengan semangat Kurikulum Merdeka.
Berikut contoh jawaban yang bisa dijadikan referensi dalam menjawab pertanyaan tersebut di PMM.
Baca juga: Kunci Jawaban Reflektif Guru, Untuk Setiap Kasus di Atas Modul 3 Topik 3 Kode Etik Guru PPG 2025
Kunci jawaban:
Mengatur waktu antara kegiatan mengajar, administrasi, serta pengembangan diri sering menjadi tantangan. Dibutuhkan manajemen waktu yang baik agar perubahan dapat diterapkan secara konsisten tanpa mengganggu kegiatan utama.
Tidak semua strategi atau inovasi baru mudah diterapkan di kelas. Diperlukan proses penyesuaian, terutama dalam penggunaan teknologi dan metode pembelajaran yang berbeda dari kebiasaan sebelumnya.
Setiap siswa memiliki latar belakang, minat, dan tingkat motivasi yang berbeda. Menerapkan pendekatan yang efektif untuk semua peserta didik menjadi tantangan tersendiri agar proses belajar tetap inklusif dan bermakna.
Baca juga: 3 Jawaban Refleksi Guru PMM, Apa Inspirasi Baru yang Guru Dapatkan dari Topik CRT?
Salah satu tantangan terbesar adalah menjaga konsistensi ketika menerapkan perubahan di kelas.
Pada awalnya, semangat untuk mencoba metode baru sangat tinggi, namun seiring waktu bisa menurun karena padatnya aktivitas dan tuntutan administrasi.
Diperlukan disiplin dan komitmen agar setiap langkah perbaikan dapat berjalan terus-menerus dan tidak berhenti di tengah jalan.
Dalam satu kelas, karakter dan kemampuan siswa sangat beragam. Ada yang cepat memahami pelajaran, ada pula yang membutuhkan perhatian lebih.
Menyesuaikan metode pembelajaran agar bisa menjangkau semua siswa menjadi tantangan tersendiri. Guru harus mampu merancang strategi yang fleksibel, menarik, dan tetap adil bagi setiap peserta didik.
Perubahan tidak dapat berjalan efektif tanpa dukungan lingkungan sekolah. Fasilitas pembelajaran, waktu untuk kolaborasi, maupun ruang untuk berinovasi sering kali masih terbatas.