Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati WhatsApp Pink, Aplikasi Palsu Pembobol Data, Ini Cara Menghindarinya

Kompas.com - 26/04/2021, 15:25 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebuah aplikasi palsu bernama WhatsApp Pink disebutkan mulai banyak beredar.

Link unduhan aplikasi tersebut beredar melalui pesan berantai WhatsApp. Melalui pesan tersebut pengguna akan diminta untuk mendownload aplikasi WhatsApp pink melalui sebuah tautan.

Namun alih-alih memberikan dampak perubahan WhatsApp menjadi berwarna pink, aplikasi ini dapat membahayakan ponsel. 

Aplikasi ini berbahaya karena memungkinkan peretas untuk mengakses data yang ada di ponsel.

Baca juga: 7 Fitur Bermanfaat WhatsApp yang Mungkin Belum Anda Tahu

Jangan klik WhatsApp Pink

Peneliti Keamanan Siber India Rajshekhar Rajaharia telah mengingatkan hal tersebut dalam postingan Twitternya.

“Hati-hati terhadap @WhatsApp Pink! Virus sedang menyebar di grup #WhatsApp dengan tautan unduhan APK. Jangan klik tautan apa pun dengan nama WhatsApp Pink. Akses lengkap ke ponsel Anda akan hilang. Bagikan dengan Semua .. #InfoSec #Virus
@Bayu_joo @nternet_id @tokopedia @ sanjaya.sanjaya” tulisnya.

Dia juga menunjukkan tangkapan layar bagaimana aplikasi tersebut meniru tampilan antar muka WhatsApp untuk memangsa korbannya.

“Setelah terinstal, aplikasi WhatsApp palsu mulai mengedarkan pesan yang berisi tautan untuk mengunduh. Tujuan peretas tampaknya mengumpulkan data pengguna sebanyak mungkin, ” tulis Rajaharia dikutip dari Gadgets 360.

Baca juga: Subsidi Listrik Tak Lagi via www.pln.co.id dan WhatsApp, Begini Cara Mendapatkannya

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Tren
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Tren
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Tren
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Tren
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Tren
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa 'Orang Seram'
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa "Orang Seram"
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau