KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan dugaan awal penyebab Depo Pertamina Plumpang terbakar.
Diketahui, Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) yang berlokasi di Koja, Jakarta Utara tersebut dilalap si jago merah pada Jumat (3/3/2023).
Manager Communication and CSR Pertamina Patra Niaga Reg. Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan, menyampaikan kebakaran terjadi pukul 20.20 WIB.
Akibat insiden tersebut, sebanyak 17 orang meninggal dunia dan 50 orang mengalami luka dengan intensitas sedang hingga berat.
Baca juga: Kesaksian Warga Saat Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Beberapa jam setelah petugas dari Dinas Penanggulangan kebakaran dan penyelamatan DKI Jakarta menjinakkan api, Kapolri mendatangi TKP.
Ia mengatakan, Polri mendapati temuan awal bahwa kebakaran di Depo Pertamina Plumpang dipicu oleh gangguan teknis.
Temuan tersebut diperoleh setelah tim gabungan yang terdiri dari Bareskrim Mabes Polri, Polda Metro Jaya, Inafis, dan Puslabfor.
"Kita mendatangi titik awal terjadinya kebakaran dan saat ini sedang dalam pendalaman," kata Listyo dikutip dari Kompas TV.
Baca juga: Detik-detik Depo Pertamina Plumpang Terbakar, Warga Sempat Cium Bau Bensin
Baca juga: UPDATE Kebakaran Depo Plumpang: 17 Meninggal, 49 Luka-luka, 1.085 Warga Mengungsi
Lebih lanjut, Listyo menyampaikan situasi di Depo Pertamina Plumpang sebelum dilalap si jago merah.
Pada Jumat (3/3/2023), petugas sempat melakukan pengisian atau penerimaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax.
Listo menjelaskan bahwa Pertamax yang diisikan ke Depo Pertamina Plumpang berasal dari Balongan.
"Kemudian terjadi suatu gangguan teknis yang kemudian mengakibatkan tekanan berlebih," terang Listyo.
"Setelah itu didapati terjadi peristiwa terbakar," sambungnya.
Baca juga: Media Asing Soroti Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Apa Kata Mereka?
Ia menyampaikan, Polri bersama pihak terkait sedang mencari sumber api dan pendalaman lebih lanjut tengah dilakukan tim gabungan.
"Saat ini kami sedang mengumpulkan saksi-saksi, CCTV, dan kemudian hal-hal yang kami perlukan," imbuh Listyo.