KOMPAS.com - Kanker serviks menjadi kanker keempat yang paling umum pada wanita. Terutama mereka yang hidup dengan kondisi HIV.
Kanker serviks adalah kanker yang ditemukan di bagian mana pun dari serviks, yakni bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina.
Seberapa serius kanker serviks bergantung pada seberapa besar kankernya, apakah kanker telah menyebar, dan bagaimana kondisi kesehatan Anda secara umum.
Penting untuk mengetahui ciri dan gejala kanker serviks agar bisa mendapatkan penanganan lebih awal.
Baca juga: Tren Kanker Meningkat pada Generasi X dan Milenial, Apa Sebabnya?
Pada tahap awal, kanker serviks biasanya tidak menunjukkan gejala, sehingga sulit dideteksi. Gejala biasanya muncul setelah kanker menyebar.
Menurut National Cancer Institute NIH, ketika gejala kanker serviks stadium awal muncul, tandanya mungkin termasuk:
Baca juga: Operasi Kanker Serviks dan Tumor Otak Batal Saat Microsoft Eror
Gejala kanker serviks stadium lanjut (kanker telah menyebar ke bagian tubuh lain di luar serviks) dapat mencakup gejala kanker serviks stadium awal dan:
Gejala-gejala tersebut juga dapat disebabkan oleh banyak kondisi selain kanker serviks. Sehingga jika Anda mengalaminya, lakukan pemeriksaan untuk memastikan kondisinya.
Baca juga: Ada Tes HPV DNA secara Mandiri, Bisakah untuk Deteksi Kanker Serviks?
Dilansir dari laman Layanan Kesehatan Nasional UK (NHS), hampir semua kanker serviks disebabkan oleh infeksi jenis human papillomavirus (HPV) tertentu yang berisiko tinggi.
Anda bisa tertular HPV dari kontak kulit ke kulit di area genital, hubungan seksual (vaginal, anal, atau oral), dan penggunaan berbagi mainan seks.
Kanker serviks dimulai ketika sel-sel sehat di serviks mengalami perubahan pada DNA-nya. Perubahan tersebut memberi tahu sel untuk berkembang biak dengan cepat.
Baca juga: Benarkah Kanker Serviks Cuma Menyerang Cewek Nakal? Ini Kata Dokter
Hal ini menyebabkan terlalu banyak sel yang berujung pada membentuk “massa” yang disebut tumor.
Sel-sel tersebut dapat menyerang dan menghancurkan jaringan tubuh yang sehat. Seiring berjalannya waktu, sel-sel tersebut dapat pecah dan menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Bagi kebanyakan orang, virus HPV tidak menimbulkan masalah dan akan hilang dengan sendirinya.
Namun bagi sebagian orang, virus ini dapat menyebabkan perubahan pada sel yang dapat menyebabkan kanker.
Baca juga: Tes HPV DNA Gratis untuk Deteksi Kanker Serviks di Puskesmas Jakarta, Cek Syaratnya!
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini