Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Gejala Kanker Serviks yang Perlu Diwaspadai, Termasuk Nyeri di Perut Bagian Bawah

Kompas.com - 14/08/2024, 11:45 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Kanker serviks menjadi kanker keempat yang paling umum pada wanita. Terutama mereka yang hidup dengan kondisi HIV.

Kanker serviks adalah kanker yang ditemukan di bagian mana pun dari serviks, yakni bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina.

Seberapa serius kanker serviks bergantung pada seberapa besar kankernya, apakah kanker telah menyebar, dan bagaimana kondisi kesehatan Anda secara umum.

Penting untuk mengetahui ciri dan gejala kanker serviks agar bisa mendapatkan penanganan lebih awal.

Baca juga: Tren Kanker Meningkat pada Generasi X dan Milenial, Apa Sebabnya?


Gejala kanker serviks

Pada tahap awal, kanker serviks biasanya tidak menunjukkan gejala, sehingga sulit dideteksi. Gejala biasanya muncul setelah kanker menyebar.

Menurut National Cancer Institute NIH, ketika gejala kanker serviks stadium awal muncul, tandanya mungkin termasuk:

  1. Pendarahan vagina setelah berhubungan seks
  2. Pendarahan vagina setelah menopause
  3. Pendarahan vagina di antara periode menstruasi atau periode menstruasi yang lebih banyak atau lebih lama dari biasanya
  4. Keputihan yang encer dan berbau menyengat atau mengandung darah
  5. Nyeri panggul atau nyeri saat berhubungan seks.

Baca juga: Operasi Kanker Serviks dan Tumor Otak Batal Saat Microsoft Eror

Gejala kanker serviks stadium lanjut (kanker telah menyebar ke bagian tubuh lain di luar serviks) dapat mencakup gejala kanker serviks stadium awal dan:

  1. Sulit atau nyeri saat buang air besar, atau pendarahan dari rektum saat buang air besar
  2. Sulit atau nyeri saat buang air kecil, atau ada darah dalam urine
  3. Sakit punggung
  4. Pembengkakan pada kaki
  5. Nyeri di perut bagian bawah
  6. Mudah merasa lelah.

Gejala-gejala tersebut juga dapat disebabkan oleh banyak kondisi selain kanker serviks. Sehingga jika Anda mengalaminya, lakukan pemeriksaan untuk memastikan kondisinya.

Baca juga: Ada Tes HPV DNA secara Mandiri, Bisakah untuk Deteksi Kanker Serviks?

Penyebab utama kanker serviks

Penyebab kanker serviks.freepik.com Penyebab kanker serviks.

Dilansir dari laman Layanan Kesehatan Nasional UK (NHS), hampir semua kanker serviks disebabkan oleh infeksi jenis human papillomavirus (HPV) tertentu yang berisiko tinggi.

Anda bisa tertular HPV dari kontak kulit ke kulit di area genital, hubungan seksual (vaginal, anal, atau oral), dan penggunaan berbagi mainan seks.

Kanker serviks dimulai ketika sel-sel sehat di serviks mengalami perubahan pada DNA-nya. Perubahan tersebut memberi tahu sel untuk berkembang biak dengan cepat.

Baca juga: Benarkah Kanker Serviks Cuma Menyerang Cewek Nakal? Ini Kata Dokter

Hal ini menyebabkan terlalu banyak sel yang berujung pada membentuk “massa” yang disebut tumor.

Sel-sel tersebut dapat menyerang dan menghancurkan jaringan tubuh yang sehat. Seiring berjalannya waktu, sel-sel tersebut dapat pecah dan menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Bagi kebanyakan orang, virus HPV tidak menimbulkan masalah dan akan hilang dengan sendirinya.

Namun bagi sebagian orang, virus ini dapat menyebabkan perubahan pada sel yang dapat menyebabkan kanker.

Baca juga: Tes HPV DNA Gratis untuk Deteksi Kanker Serviks di Puskesmas Jakarta, Cek Syaratnya!

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Kenapa Pejabat RI Sulit Mundur Meski Didesak Publik? Ini Penjelasan Sosiolog
Kenapa Pejabat RI Sulit Mundur Meski Didesak Publik? Ini Penjelasan Sosiolog
Tren
Kata Media Asing soal Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru, Singgung MBG dan Perlambatan Ekonomi
Kata Media Asing soal Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru, Singgung MBG dan Perlambatan Ekonomi
Tren
Kronologi Mahasiswa Indonesia di Belanda Meninggal Saat Dampingi Kunjungan Kerja Pejabat
Kronologi Mahasiswa Indonesia di Belanda Meninggal Saat Dampingi Kunjungan Kerja Pejabat
Tren
Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru: Kata Istana hingga Ucapan Kontroversial
Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru: Kata Istana hingga Ucapan Kontroversial
Tren
Jadwal Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Jadwal Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Tren
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
Tren
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
Tren
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Tren
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Tren
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau