Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Anak Tiup Peluit Tanda Keberangkatan Kereta di Stasiun Jatinegara, KAI Ingatkan Bahayanya

Kompas.com - 14/08/2024, 12:15 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Media sosial diramaikan dengan video seorang anak remaja yang iseng meniup peluit tanda keberangkatan kereta di Stasiun Jatinegara.

Salah satu video tersebut diunggah oleh akun X @RF_Sa*** pada Senin (13/8/2024) pukul 13.20 WIB.

Dalam video tersebut terlihat sekelompok anak sedang menunggu kereta untuk difoto. Namun, ada satu anggota kelompok tersebut yang tiba-tiba meniupkan peluit keberangkatan.

Hingga Rabu (14/8/2024), unggahan tersebut ditonton lebih dari 454.100 kali, disukai lebih dari 1.000 orang, dan dibagikan sebanyak 481 kali.

“Seorang Railfans dengan iseng memberikan S41 (rambu konfirmasi akan diberangkatkan berupa lengkingan peluit) di Stasiun Jatinegara,” tulis pengunggah.

Baca juga: KAI Beri Diskon Tiket Kereta 50 Persen pada 13 Agustus 2024, Bagaimana Cara Mendapatkannya?

Kronologi kejadian

Vice President (VP) Corporate Secretary KAI, Anne Purba mengonfirmasi kejadian tersebut terjadi pada Senin (12/8/2024) di Stasiun Jatinegara.

Awalnya, ada beberapa anak yang dengan sengaja menunggu kedatangan kereta di peron tersebut.

“Salah satu anak berinisial A memiliki peluit yang bunyinya menyerupai peluit kondektur yang menyerupai Semboyan 41,” ungkap Anne kepada Kompas.com, Rabu (14/8/2024).

Sebagai informasi, Semboyan 41 adalah tanda yang diberikan oleh seorang petugas/kondektur berpakaian lengkap yang meniup peluit setelah mendapat izin dari PPKA dengan semboyan 40, atau papan bundar berwarna hijau.

Bunyi peluit tersebut menandakan perintah untuk memberangkatkan kereta kepada masinis.

Pada saat itu, menurut Anne, si anak remaja A ditemani beberapa anak lain, di antaranya MF dan MI.

Baca juga: Dana Pengembalian Langsung Cair, Ini Cara Membatalkan Tiket Kereta Cepat Whoosh

KAI peringatkan bahayanya

Lebih lanjut, pihaknya sangat menyayangkan atas perbuatan anak tersebut (A) yang membunyikan Semboyan 41 tanpa hak.

Perbuatan tersebut sangat membahayakan keamanan dan keselamatan bagi kereta api dan semua orang yang ada di dalamnya.

Hal itu bisa memicu miskomunikasi dan tentunya mengarah pada hal-hal yang tidak diinginkan.

“Bertindak sesuatu tanpa hak tentunya melanggar aturan, apalagi dapat berakibat fatal terhadap keamanan dan keselamatan perjalanan KA,” tegas Anne.

"Namun demikian, masyarakat juga tidak perlu khawatir karena pengamanan dan regulasi perjalanan kereta api sangatlah berlapis,” katanya.

Anne menuturkan, masih ada ketentuan-ketentuan lainnya untuk syarat KA diperbolehkan berangkat. 

“Kami sudah mencari tahu tentang pelaku, dan kami sudah mengagendakan untuk melakukan kegiatan sosialisasi tentang keselamatan perjalanan kereta api di sekolah-sekolah mereka,” terangnya.

Baca juga: Jangan Salah Pilih, Ini Jenis Kursi Kereta Ekonomi, Ada Tegak Lurus dan Premium

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Kenapa Pejabat RI Sulit Mundur Meski Didesak Publik? Ini Penjelasan Sosiolog
Kenapa Pejabat RI Sulit Mundur Meski Didesak Publik? Ini Penjelasan Sosiolog
Tren
Kata Media Asing soal Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru, Singgung MBG dan Perlambatan Ekonomi
Kata Media Asing soal Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru, Singgung MBG dan Perlambatan Ekonomi
Tren
Kronologi Mahasiswa Indonesia di Belanda Meninggal Saat Dampingi Kunjungan Kerja Pejabat
Kronologi Mahasiswa Indonesia di Belanda Meninggal Saat Dampingi Kunjungan Kerja Pejabat
Tren
Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru: Kata Istana hingga Ucapan Kontroversial
Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru: Kata Istana hingga Ucapan Kontroversial
Tren
Jadwal Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Jadwal Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Tren
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
Tren
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
Tren
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Tren
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Tren
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau