KOMPAS.com - Dua atlet tenis meja asal Korea Utara (Korut), Kim Kum-yong dan Ri Jong-sik terancam mendapat hukuman karena melakukan swafoto atau selfie dengan dua atlet Korea Selatan, Lim Jong-hoon dan Shin Yu-bin.
Keempat atlet dari dua negara yang selalu tak akur itu berpose di podium usai mendapatkan medali perak dan perunggu di Olimpiade Paris 2024 pada Agustus lalu.
Kim terlihat melakukan selfie sambil tersenyum, dan Ri juga tersenyum saat melihat atlet lain turun dari podium, dikutip dari Korea Times, Sabtu (24/8/2024).
Foto keempat atlet itu diunggah di media sosial Instagram dan mendapatkan ratusan ribu likes dari warganet.
Sementara itu, Majalah People menobatkannya sebagai 1 dari 12 momen sportivitas terbaik di Olimpiade Paris 2024.
Baca juga: Apa Perbedaan Paralimpiade dan Olimpiade? Ini Pencetus dan Sejarahnya
Meskipun foto tersebut mendapatkan nilai positif dari publik, namun Kim dan Ri terancam mendapatkan hukuman dari pemerintah Korut.
Menurut sumber tingkat tinggi di Pyongyang, atlet dan anggota Komite Olimpiade Korut telah menjalani "pembersihan ideologis," dilansir dari The Guardian, Senin (2/9/2024).
Langkah tersebut dilakukan selama satu bulan sejak atlet dan komite kembali ke Korut pada Kamis (15/8/2024).
“Pembersihan ideologis” dilaporkan sebagai prosedur standar bagi atlet yang dinilai telah terpapar kehidupan di luar negara komunis tersebut.
Meskipun demikian, belum jelas sanksi dalam bentuk seperti apa yang akan diberikan untuk kedua atlet cabang olahraga (cabor) tenis meja tersebut.
Tak hanya Kim dan Ri yang terancam mendapat hukuman, atlet lain yang dianggap berkinerja buruk juga dilaporkan mendapat hukuman dari pemerintah.
Baca juga: Bagaimana Sebuah Olahraga Dipilih dan Menjadi Cabor dalam Olimpiade?
Menurut laporan, atlet Korut diperintahkan untuk tidak berinteraksi dengan atlet Korea Selatan atau atlet asing lainnya selama olimpiade.
Atlet Korut yang kembali dari kompetisi internasional akan menjalani tinjauan ideologis tiga tahap.
Tahap pertama, akan dilakukan oleh Komite Sentral Partai Buruh Korea Utara.
Kemudian di tahap kedua, atlet akan menjalani prosedur khusus yang dilakukan yang oleh Kementerian Kebudayaan Fisik dan Olahraga. Tahap terakhir, akan ada evaluasi oleh tim itu sendiri.
Selama peninjauan internal tim, atlet diharapkan mengkritik perilaku orang lain yang tidak pantas atau secara terbuka merenungkan tindakan mereka sendiri.
Sebuah sumber tingkat tinggi menyatakan, atlet yang berinteraksi dengan pesaing dari negara lain harus mengungkapkan penyesalan yang kuat selama sesi kritik diri.
Tindakan tersebut wajib dilakukan atlet Korut untuk menghindari hukuman politik atau administratif.
Baca juga: Usai Raih Medali Perak Olimpiade Paris 2024, Atlet China Ini Kembali Bekerja di Restoran Orangtuanya
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini