KOMPAS.com - Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong Un dilaporkan melarang warganya untuk mengonsumsi makanan cepat saji hot dog.
Makan hot dog dilarang di Korea Utara karena mengonsumsi makanan cepat saji itu dianggap sebagai pengkhianatan. Hal ini lantaran hot dog dianggap sebagai budaya pro Barat.
Dikutip dari DeccanHerald, Senin (6/1/2025), warga Korea Utara yang tertangkap menjual, memasak, atau memakan hot dog akan dibawa ke kamp-kamp kerja paksa.
Baca juga: Starbucks Buka Gerai dengan Pemandangan Korea Utara
Pelarangan hot dog ini adalah hal terbaru dari banyaknya aturan yang diberlakukan oleh Kim Jong Un.
Sebelumnya, sejumlah makanan Korea Selatan yang dianggap pro Barat juga dilarang peredarannya di Korea Utara.
Salah satunya yakni kue beras kukus bernama tteokbokki yang merupakan makanan populer pinggir jalan Korea Selatan.
Kemudian, varian sup mi pedas khas Korea Selatan bernama Budae Jjigae juga dilarang untuk dikonsumsi di Korea Utara.
Pedagang-pedagang di pasar pun sudah tidak menjual makanan-makanan tersebut agar terhindar dari hukuman.
Bahkan, polisi setempat dan pengelola pasar akan menutup dagangan apabila tertangkap basah menjual makanan yang dilarang.
Baca juga: Kim Jong Un Rilis Lagu, Lirik Sarat Pujian untuk Pemimpin Korea Utara
Pada bulan Desember 2024, ada laporan bahwa pasangan yang bercerai akan dihukum satu hingga enam bulan di kamp kerja paksa.
Perceraian dikecam di negara tersebut karena dianggap sebagai tindakan “kejahatan” anti-sosialis.
Seorang wanita yang bercerai mengaku telah menjalani hukuman kerja paksa selama tiga bulan di Provinsi Pyongan Selatan.
Wanita yang tidak disebutkan identitasnya itu mengatakan, dia menerima hukuman yang lebih berat daripada pria.
“Ada sekitar 80 perempuan dan 40 laki-laki yang dipenjara di kamp pelatihan kerja paksa,” katanya.
“Sekitar 30 pria dan wanita dipenjara karena keputusan perceraian, dan hukuman untuk wanita lebih lama,” sambungnya.
Baca juga: Kim Jong Un Pernah Pakai Paspor Palsu demi Bisa Main ke Disneyland
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini