Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi 2019 Telah Meramalkan Perang India-Pakistan Pecah pada 2025, Ini Detail Penelitiannya

Kompas.com - 07/05/2025, 15:45 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah penelitian yang dilakukan pada 2019 telah meramalkan kemungkinan pecahnya peperangan yang melibatkan nuklir antara India dengan Pakistan.

Studi mengenai perang India-Pakistan dilakukan oleh ilmuwan dari University of Colorado bersama dengan peneliti dari Rutgers University. Hasil penelitian diterbitkan dalam jurnal Science Advances pada 2019.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, perang diproyeksikan akan terjadi pada 2025.

Dan kini, kemungkinan tersebut seolah menjadi nyata saat konfrontasi militer antara India dan Pakistan terjadi usai serangan Pahalgam pada 22 April dan serangan balasan India ke Kashmir pada hari ini, Rabu (7/5/2025).

Awalnya, penelitian dilakukan untuk memperingatkan terjadinya perang nuklir dan untuk menekankan pentingnya konvensi global. Studi ini juga secara khusus menyoroti Perjanjian PBB 2017 tentang Larangan Senjata Nuklir.

Para penulis membuat proyeksi berdasarkan data yang tersedia pada saat itu untuk menunjukkan betapa dahsyatnya perang bom atom antar kedua negara di Asia Selatan tersebut yang bisa berdampak luas terhadap seluruh negara di dunia.

Penelitian dilakukan menggunakan masukan dari Pusat Penelitian Atmosfer Nasional AS, Federasi Ilmuwan Amerika, Dewan Pertahanan Sumber Daya Alam, Universitas Texas Rio Grande, dan Universitas California di Los Angeles, seperti dikutip dari Wion.

Lantas, apa kata penelitian tersebut terkait perang India dan Pakistan?

Baca juga: Perang India-Pakistan, Ada di Kubu Siapa AS, Rusia, dan China?

Hasil studi 2019 soal perang India-Pakistan

Dikutip dari The Economic Times, para peneliti berteori bahwa serangan teroris besar yang awalnya dibayangkan sebagai serangan terhadap India akan memprovokasi negara tersebut untuk memobilisasi pasukan di sepanjang Garis Kontrol atau Line of Control (LoC), yaitu garis demarkasi militer yang memisahkan daerah yang dikuasai India dan Pakistan di wilayah Kashmir.

Hal tersebut akan mendorong Pakistan untuk merespons serangan dengan cara yang sama.

Saat ketegangan meningkat, pertempuran kecil dan jatuhnya korban di kedua belah pihak akan menyebabkan terjadinya eskalasi yang cepat.

Penelitian tersebut juga memprediksi penggunaan senjata nuklir dalam perang India dan Pakistan.

Baca juga: Sejarah Konflik India-Pakistan, Sudah Terjadi sejak Kedua Negara Berdiri

Penggunaan senjata nuklir kali pertama

Menurut penelitian, begitu pasukan India mulai maju ke wilayah Pakistan, para jenderal Pakistan yang takut akan kekalahan bakal menggunakan senjata nuklir.

Berikut ini proyeksi peperangan India-Pakistan menurut studi tahun 2019:

Hari ke-1

Pakistan kemungkinan akan menggunakan 10 senjata nuklir taktis, masing-masing 5 kiloton, di dalam perbatasannya sendiri untuk melawan tank-tank India.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
Tren
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
Tren
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Tren
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Tren
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Tren
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau