Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Thailand Didesak Mundur Imbas Skandal Telepon, Apa Isi Obrolannya?

Kompas.com - 20/06/2025, 08:15 WIB
Intan Maharani

Penulis

KOMPAS.com - Baru 10 bulan menjabat, Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawarta didesak mundur imbas percakapannya dengan mantan pemimpin Kamboja Hun Sen bocor. 

Dalam rekaman berdurasi 17 menit itu, Paetongtarn dan Hun Sen membicarakan tentang konflik perbatasan kedua negara. 

Kebocoran obrolan mereka pun memicu kemarahan publik terhadap perdana menteri termuda Thailand tersebut. 

Sebagai tanggapan atas skandal telepon yang melibatkan dirinya, Paetongtarn telah menyampaikan permintaan maafnya. 

"Saya ingin meminta maaf atas rekaman percakapan saya dengan seorang pemimpin Kamboja yang bocor telah menyebabkan kemarahan publik," kata Paetongtarn, dikutip dari BBC, Kamis (19/6/2025). 

Baca juga: Sepak Terjang Tony Blair, Eks Perdana Menteri Inggris yang Masuk Struktur Danantara

Selain itu, koalisi utama partai Peu Thai Paetongtarn mengalami guncangan imbas skandal sang perdana menteri. 

Bumjaithai, partai terbesar kedua dalam koalisi, mengundurkan diri pada Rabu (18/6/2025). Keputusan partai tersebut memberikan pukulan telak bagi posisi Paetongtarn di parlemen.

Dengan formasinya yang semakin tipis, koalisi itu akan hilang jika lebih banyak anggota yang mundur. 

Lantas, apa isi obrolan PM Thailand dengan mantan pemimpin Kamboja itu? Mengapa hal ini memicu kemarahan publik?

Apa isi obrolan mereka? 

Dilansir dari CNN, Kamis (19/6/2025), rekaman telepon berdurasi 17 menit itu telah dikonfirmasi keabsahannya oleh dua belah pihak.

Dalam percakapan tersebut, Paetongtarn memanggil Hun Sen sebagai "paman" dan berbicara tentang insiden perbatasan yang menyebabkan satu tentara Kamboja tewas pada bulan Mei lalu. 

Obrolan itu juga memberikan isyarat adanya ketegangan antara pemerintahannya dengan militer Thailand. 

Kepada Hun Sen, Paetongtarn mengaku telah mendapat tekanan dalam negeri dan meminta eks pemimpin Kamboja itu tidak percaya pada "pihak seberang".

Sosok yang dibicarakan oleh PM Thailand itu disinyalir sebagai seorang komandan militer Thailand yang vokal. 

"Pihak itu ingin terlihat hebat, mereka akan mengatakan hal-hal yang tidak menguntungkan bangsa. Yang kami inginkan hanyalah perdamaian seperti sebelum ada bentrokan," kata Paetongtarn. 

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya
Kenapa Pejabat RI Sulit Mundur Meski Didesak Publik? Ini Penjelasan Sosiolog
Kenapa Pejabat RI Sulit Mundur Meski Didesak Publik? Ini Penjelasan Sosiolog
Tren
Kata Media Asing soal Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru, Singgung MBG dan Perlambatan Ekonomi
Kata Media Asing soal Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru, Singgung MBG dan Perlambatan Ekonomi
Tren
Kronologi Mahasiswa Indonesia di Belanda Meninggal Saat Dampingi Kunjungan Kerja Pejabat
Kronologi Mahasiswa Indonesia di Belanda Meninggal Saat Dampingi Kunjungan Kerja Pejabat
Tren
Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru: Kata Istana hingga Ucapan Kontroversial
Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru: Kata Istana hingga Ucapan Kontroversial
Tren
Jadwal Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Jadwal Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Tren
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
Tren
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
Tren
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Tren
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Tren
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau