KOMPAS.com - Baru-baru ini terdapat dua kejadian pendaki asing jatuh di Gunung Rinjani dalam dua hari berturut-turut, tepatnya pada Rabu (16/7/2025) dan Kamis (17/7/2025).
Pada hari Rabu (16/7/2025), pendaki asal Swiss bernama Benedikt Emmenegger (46) jatuh terperosok di jalur Pelawangan sebelum Danau Segara Anak.
Sedangkan pada Kamis (17/7/2025), pendaki asal Belanda bernama Sarah van Hulten (26) jatuh tergelincir di jalur Pelawangan ketika menuju Danau Segara Anak.
Beruntung, kedua korban berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat menggunakan helikopter.
Meski demikian, keduanya alami luka-luka dan patah tulang. Mereka langsung diterbangkan ke rumah sakit di Bali untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Baca juga: Kronologi 2 Kejadian Pendaki Asing Jatuh di Gunung Rinjani dalam 2 Hari Berturut-turut
Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) buka suara dalam menanggapi dua kejadian pendaki asing terjatuh di Gunung Rinjani.
Kepala Seksi Wilayah I BTNGR, Dwi Pangestu mengatakan, pihaknya bakal melakukan sejumlah upaya peningkatan layanan fasilitas.
“BTNGR rencana akan melakukan sejumlah upaya peningkatan layanan fasilitas wisata alam dan pengelolaan kawasan konservasi yang berkelanjutan,” kata dia kepada Kompas.com, Jumat (18/7/2025).
Oleh karena itu, BTNGR sementara ini menutup sementara pemesanan atau booking tiket pendakian Gunung Rinjani hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Selain itu, jalur pendakian Pelawangan Sembalun dari dan menuju Danau Segara Anak juga ditutup oleh BTNGR.
“Penutupan ini dilakukan terkait perbaikan jalur pada titik koordinat -8.389789, 116.440320, lokasi yang sebelumnya menjadi titik kecelakaan beruntun,” ungkap Dwi.
Baca juga: Warganet Bertanya, Gunung Rinjani yang Mana? Ini Jawaban Balai Taman Nasional
Sehingga, pendakian yang dilakukan melalui Torean dan Senaru, tidak bisa sampai ke puncak Gunung Rinjani. Pendakian tersebut hanya bisa sampai Danau Segara Anak.
Sedangkan pendakian yang bisa atau diperbolehkan menuju puncak gunung yang mempunyai tinggi 3.726 mdpl itu, hanya melalui Sembalun.
“Bagi yang telah memiliki booking tiket tetap dilayani dan dapat melalui jalur lainnya yang dapat diakses pendaki,” tutur Dwi.
Lebih jelasnya, jalur pendakian yang masih dapat diakses oleh para pendaki sebagai berikut:
“Kami mohon pengertian dan kerja sama seluruh pihak. Terima kasih,” pungkas Dwi.
Baca juga: Cerita Paul Farrell, Pendaki Irlandia yang Selamat Usai Jatuh di Lereng Curam Gunung Rinjani
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini