Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaksa Korea Selatan Ajukan Surat Perintah Penangkapan Mantan Ibu Negara Kim Keon Hee

Kompas.com - 07/08/2025, 14:20 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

Sumber AFP, Yonhap

KOMPAS.com - Jaksa Korea Selatan mengajukan surat perintah penangkapan terhadap mantan Ibu Negara Kim Keon Hee (52) pada Kamis (7/8/2025).

Surat perintah ini diajukan sehari setelah ia diperiksa terkait dugaan campur tangan dalam pemilu dan berbagai pelanggaran lainnya, termasuk suap dan manipulasi saham.

“Kami mengajukan surat perintah penangkapan untuk Kim Keon Hee pada pukul 13.21 (waktu Korea),” kata jaksa khusus Oh Jung Hee, sebagaimana dilansir Kantor berita Yonhap, Kamis.

Langkah ini diambil saat mantan Presiden Yoon Suk Yeol masih ditahan atas deklarasi darurat militer yang ia keluarkan pada Desember 2024, sebelum akhirnya dibatalkan oleh parlemen.

Baca juga: Pembelot Korea Utara Tuntut Kim Jong Un Atas Pelanggaran HAM yang Dialami


Bisa jadi yang pertama mantan Presiden dan Ibu Negara sama-sama ditangkap

Sebelumnya, istri mantan Presiden Yoon Suk Yeol yang kini dipenjara itu datang ke kantor jaksa khusus pada Rabu (6/8/2025).

Kim diperiksa terkait dugaan keterlibatannya dalam skema manipulasi harga saham, campur tangan dalam pencalonan kandidat pada pemilu sela parlemen tahun 2022, serta dugaan penerimaan suap dalam bentuk bantuan bisnis bagi Gereja Unifikasi.

Ia juga disebut telah diperiksa terkait tidak dicantumkannya sebuah kalung mewah dalam laporan harta kekayaan yang wajib disampaikan secara hukum.

Namun, Kim dilaporkan telah membantah sebagian besar tuduhan selama pemeriksaan.

Baca juga: Peringati Perang Korea, Kim Jong Un Singgung Ini soal Amerika

Dikutip dari Kantor berita AFP, jika surat perintah ini disetujui Mahkamah, maka akan menjadi pertama kalinya dalam sejarah Korea Selatan seorang mantan presiden dan ibu negara sama-sama ditangkap.

Sementara itu, upaya jaksa untuk memanggil Yoon agar diperiksa terkait tuduhan terhadap istrinya pada Kamis (7/8/2025) belum berhasil.

Menurut Oh, hal ini disebabkan oleh perlawanan keras dari tersangka dan kekhawatiran akan kemungkinan cedera.

Upaya serupa juga gagal dilakukan pada pekan lalu. Saat itu, Yoon menolak pemeriksaan dengan cara berbaring di lantai sel tahanannya hanya mengenakan pakaian dalam.

Pada Rabu (6/8/2025), saat diperiksa di kantor kejaksaan, Kim menyampaikan permintaan maaf kepada publik.

“Saya dengan tulus meminta maaf karena telah menimbulkan kegaduhan, meski saya bukan orang penting,” kata Kim.

Baca juga: Sebelum Meninggal, Kim Sae Ron Sempat Kena Cancel Culture dan Berencana Comeback

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Tren
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Tren
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Tren
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Tren
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Tren
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa 'Orang Seram'
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa "Orang Seram"
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau