Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rantis Brimob Lindas Ojol, Permintaan Maaf Saja Dinilai Tak Cukup

Kompas.com - 29/08/2025, 17:30 WIB
Fatimah Az Zahra,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peneliti Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) bidang kepolisian, Bambang Rukminto menyampaikan keprihatinannya usai kendaraan taktis (rantis) Brimob.

Menurutnya, Kasatgas penanggung jawab pengamanan aksi unjuk rasa harus dievaluasi dan dimintai pertanggungjawaban terkait korban yang tidak seharusnya terjadi.

Ia menegaskan, mindset seluruh anggota kepolisian seharusnya adalah melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta mengedepankan keselamatan.

"Tidak ada yang bisa dibenarkan dari aksi personel yang melakukan represif dengan penyerangan, bahkan menabrak warga," kata Bambang saat dihubungi Kompas.com, Jumat (29/8/2025).

Baca juga: Live Streaming Demo 29 Agustus 2025: Mahasiswa dan Ojol Bersatu Tuntut Keadilan untuk Affan

Permintaan maaf tak cukup

Bambang menegaskan, permintaan maaf atau santunan pada korban saja tidak cukup. Menurutnya, perlu ada perbaikan sistem kepolisian.

"Negara harus melakukan evaluasi secara total pada Polri, termasuk Kapolri sebagai pihak yang diberi mandat oleh negara," jelas dia.

Ia menyatakan, anggota Polri semestinya berpegang pada prinsip pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat, di atas kepentingan Kamtibmas maupun penegakan hukum.

Sebab, Polri merupakan alat negara, bukan alat kekuasaan.

Paradigma tersebut perlu ditegaskan kembali agar menjadi pedoman dalam setiap pengamanan aksi atau tindakan kepolisian lainnya.

"Posisi Polri harus bersama rakyat. Kepada tugas pemerintahan, Polri harusnya memposisikan sebagai pendukung, bukan sebagai alat utama," kata dia.

Baca juga: Affan Kurniawan, Driver Ojol yang Dilindas Brimob adalah Mitra Ganda Grab-Gojek

Prinsip penggunaan rantis Brimob

Bambang menjelaskan, tindakan polisi bertentangan dengan Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Perkap) Nomor 1 Tahun 2009.

"Peraturan ini memberikan pedoman dan tahapan penggunaan kekuatan, mulai dari kekuatan non-fisik hingga penggunaan senjata api, yang harus disesuaikan dengan tingkat ancaman dan dilakukan secara proporsional sesuai hukum," ungkapnya.

Berdasarkan aturan itu, prinsip penggunaan kekuatan, termasuk penggunaan rantis adalah:

  1. Nesesitas: Penggunaan kekuatan harus merupakan kebutuhan mutlak
  2. Proporsionalitas: Kekuatan yang digunakan harus seimbang dengan tingkat ancaman yang dihadapi.
  3. Kewajiban umum: Anggota Polri bertindak sesuai dengan tugas dan kewenangannya untuk menjaga keamanan dan ketertiban
  4. Masuk akal atau beralasan: Tindakan dan keputusan harus berdasarkan pertimbangan yang logis dan masuk akal. 

Bambang menuturkan, peraturan tersebut penting untuk memastikan bahwa setiap tindakan kepolisian yang melibatkan penggunaan kekuatan, harus dilakukan secara sah, proporsional, dan bertanggung jawab.

"Dari video tersebut, tampaknya tak ada satu pun prinsip-prinsip yang dipenuhi oleh personel yang membawa Rantis," ujarnya. 

"Problemnya selama ini implementasinya masih jauh dari SOP. Pelanggaran terus terjadi karena tidak adanya sistem yang bisa memastikan peraturan tersebut dijalankan dengan disiplin dan benar," sambungnya.

Baca juga: Tempuh Perjalanan Sekitar 7,8 Km, Ratusan Ojol Temani Perjalanan Terakhir Affan Kurniawan

Diberitakan sebelumnya, kendaraan taktis (rantis) Brimob melindas seorang pengemudi ojek online (ojol), Affan Kurniawan (21) hingga tewas di Pejompongan, Jakarta Pusat pada Kamis (28/8/2025) malam.

Peristiwa tersebut terjadi saat demon buruh. Dalam video yang beredar di media sosial, tampak rantis Brimob melaju di tengah kumpulan massa lalu menabrak Affan yang tengah berusaha menghindar. 

Insiden itu pun menuai amarah dan kecaman publik. Berbagai elemen masyarakat menyuarakan protes dan kekecewaan mereka di media sosial, meminta pertanggungjawaban dari kepolisian.

Baca juga: Ramai Insiden Ojol Dilindas Brimob, Bagaimana SOP Pengamanan Demo Sebenarnya?

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Tren
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Tren
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Tren
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Tren
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Tren
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa 'Orang Seram'
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa "Orang Seram"
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau