KOMPAS.com - Seorang mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta, Rheza Sendy Pratama (21) meninggal dunia saat terjadi kericuhan di depan Markas Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (Mapolda DIY), Minggu (31/8/2025).
Rheza diketahui merupakan mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi angkatan 2023. Ia sedang menempuh pendidikan semester V di kampus tersebut.
Dikutip dari Kompas.com, Minggu (31/9/2025), ayah Rheza, Yoyon Surono mendapati sejumlah luka pada jenazah putranya.
Menurutnya, terdapat luka di bagian tengkuk, bekas luka di wajah, serta lecet pada kaki dan tangan.
Ia juga menyebut adanya perubahan warna putih di bawah mata Rheza yang diduga akibat paparan gas air mata.
Meski demikian, Yoyon memutuskan untuk tidak meminta dilakukan autopsi, karena ia meyakini apa yang menimpa putranya merupakan sebuah musibah.
Lantas, bagaimana kronologinya?
Baca juga: Minta Polisi Tahan Diri Saat Kawal Demo, YLBHI: Hadapilah Rakyat dengan Humanis
Dilansir dari Kompas.com, Minggu (31/9/2025), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Amikom Yogyakarta menyampaikan, Rheza turut hadir dalam aksi demonstrasi di Yogyakarta pada Minggu (31/8/2025).
Ketika situasi mulai memanas, sepeda motor yang dikendarainya mati saat hendak putar balik. Pada saat yang bersamaan, aparat menembakkan gas air mata hingga membuat Rheza terjatuh.
Rekan yang dibonceng Rheza berhasil menyelamatkan diri, tetapi Rheza yang tergeletak disebut sempat dihampiri oleh aparat.
Pihak BEM menyayangkan dan prihatin atas kejadian yang menimpa salah satu rekannya sampai harus merenggut nyawa.
"Kematian ini bukan hanya duka bagi keluarga, tapi juga cambuk bagi kita semua. Seorang mahasiswa, seorang anak bangsa, tumbang bukan karena penyakit atau musibah biasa, melainkan dalam ruang perjuangan yang seharusnya dijaga kehormatannya," tulisnya.
"Kita kehilangan seorang kawan, tapi kita tak boleh kehilangan daya juang," tambahnya.
Baca juga: Seandainya Pejabat Legawa Minta Maaf Lebih Awal...
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Amikom Yogyakarta, Achmad Fauzi yang turut hadir di rumah duka, menyampaikan rasa prihatin dan duka mendalam atas peristiwa tersebut.
Ia juga menyebut bahwa kejadian semacam ini seharusnya tidak perlu sampai terjadi.