SUKABUMI, KOMPAS.com – Keluarga siswi MTs berinisial AK (14) yang tewas bunuh diri di Sukabumi mendesak pihak kepolisian untuk mengusut tuntas dugaan perundungan yang dialami korban.
Taopik Walhidayat (35), paman korban, mengatakan bahwa keluarga telah melaporkan kasus ini ke Polres Sukabumi. Ia menyebut korban sempat menulis surat sebelum meninggal yang berisi pengakuan tentang perlakuan tak baik dari teman dan kakak kelas di sekolahnya.
“kemarin (Rabu 29/10) (sekitar) pukul 12.00 WIB saya dengan kakaknya yang membuat LP (Laporan) ke Polres Sukabumi,” kata Taopik saat ditemui awak media di rumah duka di Kecamatan Cikembar, Kamis (30/10/2025) sore.
Baca juga: Siswi MTs di Sukabumi Ditemukan Tewas Gantung Diri, Diduga akibat Perundungan
Taopik menegaskan keluarga berharap agar kebenaran dugaan perundungan itu segera terungkap dan pihak yang bertanggung jawab dapat diproses hukum.
“Harapan dari keluarga kalau ini bullying terbukti, kami meminta pihak terkait dengan secepatnya kasus bullying ini secepatnya harus diselesaikan,” ujarnya.
Ia juga menolak kemungkinan adanya mediasi damai dengan pihak pelaku. Menurutnya, kasus tersebut menyangkut nyawa manusia sehingga harus dibawa ke ranah hukum.
“Kalau untuk mediasi damai saat ini belum ada dan kalau adalun apa yang mau didamaikan, soalnya prinsip saya dari keluarga kalau mau damai ini kasus bukan menyangkut nyawa ikan ini manusia, jadi jangan sampai sekarang damai kita nggak tahu hari esok yang akan datang ada pembullyan lagi,” katanya.
“Jadi intinya kalau ada pihak yang mau damai pun mobin maaf, saya tidak bisa ini harus diproses hukum karena minta keadilan dan minta jangan sampai ada korban berikutnya,” tegas Taopik.
Sebelumnya diberitakan, AK ditemukan tewas menggantung di kusen pintu rumahnya di Kecamatan Cikembar, Selasa (28/10/2025) malam.
Korban meninggalkan sepucuk surat yang berisi curahan hati tentang perlakuan tidak baik dari rekan-rekannya di sekolah serta mencantumkan beberapa nama yang diduga pelaku perundungan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang