Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta Keadilan, Keluarga Siswi MTs yang Bunuh Diri karena Diduga Jadi Korban Perundungan Tolak Damai

Kompas.com - 30/10/2025, 21:30 WIB
Riki Achmad Saepulloh,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com – Keluarga siswi MTs berinisial AK (14) yang tewas bunuh diri di Sukabumi mendesak pihak kepolisian untuk mengusut tuntas dugaan perundungan yang dialami korban.

Taopik Walhidayat (35), paman korban, mengatakan bahwa keluarga telah melaporkan kasus ini ke Polres Sukabumi. Ia menyebut korban sempat menulis surat sebelum meninggal yang berisi pengakuan tentang perlakuan tak baik dari teman dan kakak kelas di sekolahnya.

“kemarin (Rabu 29/10) (sekitar) pukul 12.00 WIB saya dengan kakaknya yang membuat LP (Laporan) ke Polres Sukabumi,” kata Taopik saat ditemui awak media di rumah duka di Kecamatan Cikembar, Kamis (30/10/2025) sore.

Baca juga: Siswi MTs di Sukabumi Ditemukan Tewas Gantung Diri, Diduga akibat Perundungan

Taopik menegaskan keluarga berharap agar kebenaran dugaan perundungan itu segera terungkap dan pihak yang bertanggung jawab dapat diproses hukum.

“Harapan dari keluarga kalau ini bullying terbukti, kami meminta pihak terkait dengan secepatnya kasus bullying ini secepatnya harus diselesaikan,” ujarnya.

Ia juga menolak kemungkinan adanya mediasi damai dengan pihak pelaku. Menurutnya, kasus tersebut menyangkut nyawa manusia sehingga harus dibawa ke ranah hukum.

“Kalau untuk mediasi damai saat ini belum ada dan kalau adalun apa yang mau didamaikan, soalnya prinsip saya dari keluarga kalau mau damai ini kasus bukan menyangkut nyawa ikan ini manusia, jadi jangan sampai sekarang damai kita nggak tahu hari esok yang akan datang ada pembullyan lagi,” katanya.

“Jadi intinya kalau ada pihak yang mau damai pun mobin maaf, saya tidak bisa ini harus diproses hukum karena minta keadilan dan minta jangan sampai ada korban berikutnya,” tegas Taopik.

Sebelumnya diberitakan, AK ditemukan tewas menggantung di kusen pintu rumahnya di Kecamatan Cikembar, Selasa (28/10/2025) malam.

Korban meninggalkan sepucuk surat yang berisi curahan hati tentang perlakuan tidak baik dari rekan-rekannya di sekolah serta mencantumkan beberapa nama yang diduga pelaku perundungan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Butuh Rp 9 Miliar Atasi Banjir, Pemkab Bandung Libatkan Swasta
Butuh Rp 9 Miliar Atasi Banjir, Pemkab Bandung Libatkan Swasta
Bandung
Salurkan Kompensasi Warga Terdampak Penutupan Tambang, Dedi Mulyadi: Total Rp 9 Juta
Salurkan Kompensasi Warga Terdampak Penutupan Tambang, Dedi Mulyadi: Total Rp 9 Juta
Bandung
Polisi Polda Banten Jadi Tersangka Penipuan Rekrutmen Polri, Kini Buron
Polisi Polda Banten Jadi Tersangka Penipuan Rekrutmen Polri, Kini Buron
Bandung
Dapat Kompensasi Rp 3 Juta, Warga Parung Panjang Terdampak Penutupan Tambang Bersyukur
Dapat Kompensasi Rp 3 Juta, Warga Parung Panjang Terdampak Penutupan Tambang Bersyukur
Bandung
Dedi Mulyadi Salurkan Kompensasi Rp 3 Juta Per Bulan bagi Warga Korban Penutupan Tambang
Dedi Mulyadi Salurkan Kompensasi Rp 3 Juta Per Bulan bagi Warga Korban Penutupan Tambang
Bandung
Pemkot Bandung Gelar Retret di Pusdikter Padalarang, Sekda: Pererat Hubungan Pegawai
Pemkot Bandung Gelar Retret di Pusdikter Padalarang, Sekda: Pererat Hubungan Pegawai
Bandung
Banjir Terjang Dayeuhkolot, Warga Bertahan dan Sebagian Mengungsi
Banjir Terjang Dayeuhkolot, Warga Bertahan dan Sebagian Mengungsi
Bandung
Kasus Salahguna Wewenang untuk Jual Beli Jabatan, 8 Pejabat Bandung Diselidiki
Kasus Salahguna Wewenang untuk Jual Beli Jabatan, 8 Pejabat Bandung Diselidiki
Bandung
Ketika Delman Menjadi Jembatan di Tengah Banjir Dayeuhkolot Bandung...
Ketika Delman Menjadi Jembatan di Tengah Banjir Dayeuhkolot Bandung...
Bandung
Banjir Dayeuhkolot, Motor Mogok, Pasar Tutup, Warga Terjebak: Bingung, Mau Kerja tapi Begini...
Banjir Dayeuhkolot, Motor Mogok, Pasar Tutup, Warga Terjebak: Bingung, Mau Kerja tapi Begini...
Bandung
Banjir Lumpuhkan Jalan Raya Sapan, Warga Dorong Motor agar Tak Terlambat Kerja
Banjir Lumpuhkan Jalan Raya Sapan, Warga Dorong Motor agar Tak Terlambat Kerja
Bandung
Sempat Viral, Kasus Dokter Dikeroyok di Anjatan Indramayu Selesai lewat 'Restorative Justice'
Sempat Viral, Kasus Dokter Dikeroyok di Anjatan Indramayu Selesai lewat "Restorative Justice"
Bandung
Dedi Mulyadi: Akhirnya Pemprov Jabar Salurkan Kompensasi Warga Bogor Terdampak Penutupan Tambang
Dedi Mulyadi: Akhirnya Pemprov Jabar Salurkan Kompensasi Warga Bogor Terdampak Penutupan Tambang
Bandung
Sopir Elf Kecelakaan Maut di Sumedang Belum Sadar, Korban Tewas Bertambah
Sopir Elf Kecelakaan Maut di Sumedang Belum Sadar, Korban Tewas Bertambah
Bandung
Truk BBM Kecelakaan lalu Meledak, Pos Polisi dan Mobil Patroli Ikut Ludes Dilalap Api di Cianjur
Truk BBM Kecelakaan lalu Meledak, Pos Polisi dan Mobil Patroli Ikut Ludes Dilalap Api di Cianjur
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau