Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Soal FIFA ASEAN Cup: Tingkatkan Kredibilitas Turnamen Asia Tenggara

Kompas.com - 29/10/2025, 20:13 WIB
Suci Rahayu,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peluncuran FIFA ASEAN Cup menandai tonggak baru dalam sejarah sepak bola Asia Tenggara. Melalui semangat kolaborasi dan dukungan FIFA, turnamen ini diharapkan menjadi ajang prestisius yang memperkuat identitas sepak bola Asia Tenggara.

Turnamen resmi di bawah kalender FIFA dan digagas Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) ini akan mempertemukan 11 negara di kawasan ASEAN, termasuk Indonesia. 

Baca juga: FIFA ASEAN Cup dan 5 Aspek Utama Kerja Sama FIFA dan ASEAN

Bagi pengamat sepak bola nasional, Kesit B Handoyo, inisiatif ini merupakan langkah maju yang bisa membawa angin segar bagi perkembangan sepak bola di Asia Tenggara.

Sehingga turnamen ini menjadi kesempatan emas bagi negara-negara ASEAN, terutama Indonesia, untuk menunjukkan kemampuan dan eksistensinya di kancah regional.

“Siapa yang layak disebut sebagai negara terkuat di Asia Tenggara. Karena turnamen ini resmi di bawah kalender FIFA, kredibilitas negara yang menjadi juara tentu semakin tinggi,” ujarnya kepada Kompas.com.

Momentum Indonesia untuk Lepas dari Bayang-Bayang Thailand

Menurutnya, FIFA ASEAN Cup bisa menjadi momen pembuktian sekaligus ajang menguji kapasitas Indonesia sebagai negara besar dengan dukungan fanatisme sepak bola yang tinggi.

Baca juga: Pengamat Malaysia Sebut FIFA ASEAN Cup Masuk Kalender FIFA, Gengsi Kian Ketat!

“Selama ini Indonesia masih sulit menandingi Thailand yang sering juara di Piala AFF. Bahkan Singapura, Malaysia, dan Vietnam juga pernah juara. Indonesia dengan jumlah penduduk besar dan fan sepak bola yang luar biasa justru belum pernah juara. Ini kesempatan bagus untuk membuktikan diri,” tutur Kesit B Handoyo itu.

Namun, ia juga menyoroti beberapa tantangan dari pelaksanaan turnamen ini. Salah satunya adalah ketimpangan kekuatan antarnegara ASEAN.

“Tim-tim kuat seperti Australia, Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Singapura masih mendominasi. Sedangkan negara-negara lain seperti Kamboja, Brunei, Myanmar, dan Timor Leste belum seimbang,” imbuhnya.

Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, dan Presiden FIFA Gianni Infantino menghadiri upacara penandatanganan nota kesepahaman ASEAN-FIFA dalam pengembangan sepak bola di KTT ASEAN ke-47 di Kuala Lumpur, Malaysia, 26 Oktober 2025. Edgar Su/REUTERS Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, dan Presiden FIFA Gianni Infantino menghadiri upacara penandatanganan nota kesepahaman ASEAN-FIFA dalam pengembangan sepak bola di KTT ASEAN ke-47 di Kuala Lumpur, Malaysia, 26 Oktober 2025.

Nilai Tambah dan Tantangan Peringkat FIFA

Selain itu, menilai turnamen ini penting dari sisi gengsi, walaupun dari sisi peringkat FIFA, pengaruhnya tidak besar.

“Negara-negara di ASEAN peringkatnya masih rendah, jadi poin yang diperoleh dari turnamen ini tidak akan besar. Lebih menguntungkan jika bermain melawan negara kuat dengan peringkat 50 besar dunia,” kata jurnalis olahraga senior itu.

Saat ini kejelasan jadwal turnamen wajib diperhatikan agar tidak mengganggu jalannya kompetisi domestik.

Baca juga: Exco PSSI Tanggapi Turnamen Baru di Asia Tenggara FIFA ASEAN Cup

“Masih perlu ditunggu, apakah FIFA ASEAN Cup digelar saat jeda FIFA Matchday atau setelah liga domestik selesai. Kalau diatur dengan baik, semua pemain terbaik bisa fokus memperkuat timnas,” sambungnya.

Halaman:


Terkini Lainnya
PSSI Gelar Garuda Academy Executive Program, Fokus Keamanan dan Manajemen Pertandingan
PSSI Gelar Garuda Academy Executive Program, Fokus Keamanan dan Manajemen Pertandingan
Sports
Championship Liga 2: Persikad Depok Kembali ke Jalur Tripoin bareng Pelatih Baru
Championship Liga 2: Persikad Depok Kembali ke Jalur Tripoin bareng Pelatih Baru
Liga Indonesia
Jelang Sassuolo Vs Genoa: Peluang Jay Idzes Ikuti Jejak Emil Audero
Jelang Sassuolo Vs Genoa: Peluang Jay Idzes Ikuti Jejak Emil Audero
Liga Italia
Anthony Ginting Dipastikan Absen di Korea Masters 2025
Anthony Ginting Dipastikan Absen di Korea Masters 2025
Badminton
Pengamat Sebut Timnas U17 Indonesia Bisa Jadi Kejutan Piala Dunia U17 2025
Pengamat Sebut Timnas U17 Indonesia Bisa Jadi Kejutan Piala Dunia U17 2025
Timnas Indonesia
AC Milan Bekuk Roma, Pemain Rossoneri Kena Tendang Wasit?
AC Milan Bekuk Roma, Pemain Rossoneri Kena Tendang Wasit?
Liga Italia
Link Live Streaming Semen Padang Vs Arema FC di Super League 2025-2026
Link Live Streaming Semen Padang Vs Arema FC di Super League 2025-2026
Liga Indonesia
Hasil Super League Persijap Vs Malut United 1-2: David da Silva Kunci 3 Angka
Hasil Super League Persijap Vs Malut United 1-2: David da Silva Kunci 3 Angka
Liga Indonesia
Anggota Exco: Fokus PSSI Saat Ini Hanya untuk SEA Games 2025
Anggota Exco: Fokus PSSI Saat Ini Hanya untuk SEA Games 2025
Timnas Indonesia
Gaji Rp 480 Miliar Ancam Gagalkan Niat Barcelona Datangkan Harry Kane
Gaji Rp 480 Miliar Ancam Gagalkan Niat Barcelona Datangkan Harry Kane
Liga Spanyol
Timnas U17 Indonesia Vs Zambia: Uji Coba Matangkan Garuda Asia
Timnas U17 Indonesia Vs Zambia: Uji Coba Matangkan Garuda Asia
Timnas Indonesia
Persib Kantongi Modal Berharga untuk Tantang Selangor FC di Malaysia
Persib Kantongi Modal Berharga untuk Tantang Selangor FC di Malaysia
Liga Indonesia
Jadwal Piala Dunia U17 2025 Matchday 1: Kosta Rika Vs UEA Jadi Laga Pembuka
Jadwal Piala Dunia U17 2025 Matchday 1: Kosta Rika Vs UEA Jadi Laga Pembuka
Internasional
Respons Erick Thohir Usai Janice Tjen Juara Chennai Open 2025
Respons Erick Thohir Usai Janice Tjen Juara Chennai Open 2025
Sports
Berita Kembalinya Shin Tae-yong Latih Timnas Indonesia Tanpa Dasar dan Tidak Valid
Berita Kembalinya Shin Tae-yong Latih Timnas Indonesia Tanpa Dasar dan Tidak Valid
Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau