KOMPAS.com – Apakah melakukan seks itu sehat? Pertanyaan ini sering muncul di tengah masyarakat, terutama ketika membahas gaya hidup sehat.
Aktivitas seksual yang sehat dan konsensual ternyata bukan hanya soal keintiman atau kesenangan, tetapi juga menyimpan berbagai manfaat medis, mulai dari memperkuat daya tahan tubuh, meningkatkan kualitas tidur, hingga menjaga kesehatan jantung.
Namun demikian, seks juga bisa menjadi tidak sehat jika dilakukan terlalu sering, tanpa memperhatikan kondisi tubuh, atau jika disertai dengan tekanan emosional yang berlebihan.
Oleh karena itu, memahami manfaat dan batasan frekuensi aktivitas seksual sangat penting untuk menjaga keseimbangan kesehatan fisik dan mental.
Untuk lebih jelasnya, ketahui beberapa manfaat berhubungan intim setiap hari bagi wanita dan pria, serta kapan seks dikatakan tidak sehat berikut ini.
Baca juga: Puncak Nafsu Seksual Pria: Usia 20-an atau 30-an? Ini Penjelasannya…
Berhubungan intim secara rutin, termasuk setiap hari, dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan. Disarikan dari Healthline dan WebMD, berikut adalah beberapa manfaat yang bisa diperoleh.
Seks memicu pelepasan hormon endorfin dan oksitosin yang bisa menurunkan kadar hormon stres kortisol. Ini membuat tubuh dan pikiran lebih rileks.
Hormon prolaktin yang dilepaskan setelah orgasme membantu tubuh merasa mengantuk dan lebih mudah tertidur. Tidur yang nyenyak mendukung sistem kekebalan tubuh dan suasana hati.
Seks yang dilakukan secara teratur terbukti meningkatkan kadar imunoglobulin A (IgA), antibodi yang berperan penting dalam melawan infeksi virus dan bakteri.
Baca juga: Nafsu Seks Meningkat, Ini Penyebab dan Cara Mengendalikannya
Hormon endorfin yang dilepaskan saat aktivitas seksual juga bertindak sebagai pereda nyeri alami. Beberapa studi menunjukkan bahwa seks dapat membantu meredakan migrain dan nyeri menstruasi.
Seks meningkatkan detak jantung dan memperbaiki sirkulasi darah. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa pria yang berhubungan intim secara rutin memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit jantung.
Aktivitas seksual dapat meningkatkan rasa percaya diri, memperkuat ikatan emosional dengan pasangan, dan mengurangi gejala depresi ringan.
Orgasme melibatkan kontraksi otot panggul yang bermanfaat dalam memperkuat otot tersebut. Ini penting untuk mencegah inkontinensia dan meningkatkan kepuasan seksual.
Pada wanita, seks teratur membantu menyeimbangkan hormon reproduksi dan dapat meningkatkan kemungkinan ovulasi. Bagi pria, frekuensi ejakulasi yang cukup dikaitkan dengan kualitas sperma yang lebih baik.
Secara keseluruhan, berhubungan seks setiap hari dapat menjadi bagian dari gaya hidup sehat jika dilakukan secara nyaman dan konsensual.
Baca juga: Apakah Boleh Berhubungan Seks Setiap Hari? Berikut Penjelasannya…
Meski memiliki banyak manfaat, melakukan hubungan seksual setiap hari tidak selalu berarti sehat bagi semua orang. Beberapa kondisi yang perlu diperhatikan antara lain:
Melakukan seks setiap hari tanpa jeda bisa menyebabkan kelelahan, berkurangnya gairah, hingga stres, terutama jika dilakukan tanpa persetujuan atau kenyamanan bersama.
Terlalu sering melakukan seks bisa menurunkan kualitas pengalaman seksual itu sendiri. Seks menjadi rutinitas yang tidak lagi memberikan manfaat emosional atau fisik.
Aktivitas seksual yang terlalu sering, terutama tanpa pelumasan yang cukup atau komunikasi yang baik, bisa menyebabkan iritasi pada organ intim dan nyeri otot.
Sebuah studi menunjukkan bahwa berhubungan seks lebih dari tiga kali seminggu bisa menyebabkan efek sebaliknya pada sistem imun, terutama jika tubuh dalam keadaan stres atau kurang tidur.
Jika frekuensi seks menjadi tuntutan sepihak dalam hubungan, hal ini dapat menimbulkan konflik, tekanan emosional, dan bahkan dampak pada kesehatan mental pasangan.
Jadi, apakah melakukan seks itu sehat? Jawabannya: ya, selama dilakukan dengan frekuensi yang sesuai, komunikasi yang terbuka, dan saling pengertian antar pasangan.
Seks yang sehat dapat menjadi bagian dari gaya hidup yang memperkuat imunitas, menjaga jantung tetap sehat, serta meningkatkan kualitas hidup secara menyeluruh.
Namun, penting untuk mengenali batasan tubuh dan kondisi emosional masing-masing agar manfaat tersebut bisa diraih tanpa risiko.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang