Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis-jenis Sakit Kepala dan Penyebabnya, Ini Penjelasan Dokter

Kompas.com - 21/05/2025, 08:00 WIB
Ida Setyaningsih

Penulis

KOMPAS.com – Sakit kepala merupakan keluhan yang sangat umum dialami banyak orang, namun tidak semua jenis sakit kepala sama

Menurut dr. Jeffry Foraldy Haryanto, Sp.N, spesialis neurologi dari RS Hermina Bitung, penting bagi masyarakat untuk mengenali jenis sakit kepala yang diderita karena penyebab dan penanganannya berbeda.

“Untuk secara umum, nyeri kepala itu dibagi jadi dua. Yang pertama nyeri kepala primer, yang kedua itu nyeri kepala sekunder,” jelas dr. Jeffry dikutip dari acara Bincang Sehat ANTARA TV, Rabu (21/5/2025).

Baca juga: Apa Perbedaan Pusing dan Sakit Kepala? Ini Penjelasan Dokter

1. Nyeri kepala primer

Nyeri kepala primer adalah jenis sakit kepala yang tidak disebabkan oleh penyakit lain. Umumnya, jenis ini tidak berbahaya dan lebih sering terjadi.

Tiga jenis utama nyeri kepala primer, menurut dr. Jeffry, antara lain:

  • Tension headache (nyeri kepala tipe tegang)

Ini adalah jenis paling umum, biasanya terasa seperti ditekan atau diremas di sekitar kepala.
Migrain

Ditandai nyeri kepala berdenyut, sering kali di satu sisi kepala, dan dapat disertai mual, muntah, atau sensitif terhadap cahaya dan suara.

  • Cluster headache

Jenis ini lebih jarang, tapi sangat nyeri. Biasanya menyerang satu sisi kepala secara tiba-tiba dan berulang selama periode tertentu.

“Kalau nyeri kepala primer ini hampir sebagian besar itu tidak berbahaya. Tidak mengancam jiwa,” kata dr. Jeffry.

Baca juga: Mengenal Gejala Penyakit Moyamoya yang Langka, Meliputi Sakit Kepala

2. Nyeri kepala sekunder

Nyeri kepala sekunder terjadi karena adanya penyakit atau gangguan lain di dalam tubuh, baik yang ringan maupun serius.

“Kalau yang sekunder ini disebabkan oleh penyakit lain. Nah ini banyak, banyak penyebabnya,” ujar dr. Jeffry.

Beberapa contoh penyebab nyeri kepala sekunder antara lain:

  • Masalah pada rongga mulut, seperti sakit gigi
  • Infeksi telinga atau radang tenggorokan
  • Gangguan pada hidung dan sinus, seperti sinusitis
  • Gangguan mata, termasuk glaukoma atau kelainan refraksi seperti rabun jauh atau dekat
  • Semua contoh di atas tergolong penyebab yang relatif aman, karena berasal dari luar otak.

Baca juga: Ketahui Penyebab Sakit Kepala Saat Puasa

Namun, ada juga nyeri kepala sekunder yang berbahaya, yaitu bila berasal dari gangguan dalam otak, seperti:

  • Tumor otak
  • Perdarahan otak
  • Stroke akibat sumbatan atau pecah pembuluh darah
  • Infeksi otak, seperti meningitis atau ensefalitis
  • Epilepsi, yang pada beberapa kasus bisa menimbulkan sakit kepala

Bagaimana membedakan jenis sakit kepala yang berbahaya?

Dr. Jeffry menegaskan bahwa salah satu cara membedakan nyeri kepala yang perlu diwaspadai adalah dengan memperhatikan gejalanya.

“Yang berbahaya itu kalau misalnya nyeri kepalanya itu tiba-tiba muncul, nggak ada angin, nggak ada hujan, tiba-tiba muncul nyeri. Terus kedua, nyerinya itu sakit sekali.”

Baca juga: Waspada Sakit Kepala Hebat, Bisa Jadi Ciri Stroke

Gejala lain yang menunjukkan tanda bahaya antara lain:

  • Lemas atau lumpuh pada satu sisi tubuh
  • Sulit bicara atau bicara menjadi cadel
  • Pandangan kabur atau gelap
  • Gangguan kognitif seperti sulit konsentrasi atau mudah lupa

“Kalau misalnya ada sakit kepala, tapi disertai dengan empat gangguan tadi (motorik, sensorik, otonomik, kognitif), nah itu udah tanda bahayanya,” jelas dr. Jeffry.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau