KOMPAS.com – Psikolog klinis lulusan Universitas Indonesia, Phoebe Ramadina, M.Psi., Psikolog, menekankan pentingnya peran orang tua dalam mencegah pernikahan dini pada anak.
Menurutnya, keterlibatan orang tua dalam proses pengambilan keputusan anak, khususnya terkait pernikahan, sangatlah krusial.
Orang tua perlu memberikan pemahaman kepada anak bahwa pernikahan membutuhkan kematangan psikologis dan kesiapan finansial.
Ia menambahkan, pendekatan komunikasi yang terbuka dan penuh empati menjadi kunci agar anak merasa aman untuk berbagi persoalan.
Baca juga: 5 Efek Pernikahan Tidak Bahagia untuk Kesehatan Mental dan Fisik
Hal ini menjadi penting ketika anak menghadapi tekanan sosial atau sedang mempertimbangkan keputusan besar dalam hidupnya, termasuk pernikahan.
Dengan demikian, orang tua bisa memberikan masukan agar anak bisa memikirkan baik-baik sebelum membuat keputusan besar bagi hidupnya.
Selain komunikasi, Phoebe menilai bahwa edukasi mengenai kesehatan reproduksi yang sesuai usia juga perlu diberikan sejak dini oleh orang tua.
Pemahaman ini, menurutnya, mampu menjadi langkah preventif terhadap risiko pernikahan dini.
"Dalam banyak kasus, pernikahan dini dianggap sebagai solusi cepat atas kehamilan yang tidak direncanakan, padahal hal ini dapat dicegah melalui pendidikan seksual yang komprehensif dan sesuai usia, yang seharusnya dimulai dari lingkungan keluarga," katanya, seperti dikutip dari Antara, Selasa (27/5/2025).
Apabila orang tua menghadapi situasi di mana anak menunjukkan keinginan impulsif untuk menikah, Phoebe menyarankan untuk segera mengakses layanan konseling atau pendampingan psikologis.
"Keluarga perlu menyadari bahwa mereka tidak harus menghadapi permasalahan ini sendirian," ujarnya.
Baca juga: Menemukan Keseimbangan: Mengenal Manfaat Yoga untuk Kesehatan Mental
Dengan dukungan profesional, kata Phoebe, keluarga dapat memperkuat perannya sebagai sistem pendukung utama dalam perkembangan anak, sekaligus menjadi pelindung dari risiko keputusan yang terburu-buru.
"Dengan pendekatan yang edukatif, suportif, dan kolaboratif, keluarga dapat menjadi garda terdepan dalam mencegah pernikahan dini," kata Phoebe.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini