Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Anggap Sepele, Ini Ragam Manfaat Dance untuk Kesehatan Tubuh

Kompas.com - 31/08/2025, 19:00 WIB
Nabilla Ramadhian,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tidak semua orang suka olahraga yang terkesan berat atau membosankan. Tapi tahukah kamu, ada cara menyenangkan untuk tetap bugar tanpa harus merasa terpaksa? Jawabannya: menari.

Dance bukan hanya bentuk ekspresi diri, tetapi juga aktivitas fisik yang bisa membakar kalori, melatih kelenturan tubuh, sekaligus memperbaiki mood. Intinya menyehatkan fisik dan mental.

Dokter olahraga sekaligus influencer kesehatan dr. Andhika Raspati, SpKO mengatakan, ada dua manfaat dari dance untuk kesehatan. Apa saja?

Baca juga: POTEK Dance Fest, Kompetisi Berhadiah Trip ke Korea Selatan

Manfaat dance untuk kesehatan tubuh

Terhindar dari masalah pernapasan

Manfaat pertama dari dance adalah membantu terhindar dari masalah pernapasan  karena fungsi paru akan meningkat.

“Dance meningkatkan fungsi parunya sendiri. Jadi, dance itu ternyata secara ilmiah sudah terbukti bisa meningkatkan ambilan oksigen kita, atau VO2 Max,” ujar dia dalam konferensi pers daring Komix Herbal bertajuk “POTEK Dance Fest” pada Jumat (29/8/2025).

Mengutip situs web resmi jaringan rumah sakit (RS) Mayapada, Minggu (31/8/2025), VO2 Max adalah volume oksigen maksimal yang dapat digunakan oleh tubuh per menit per kilogram berat badan saat aktivitas intens.

Baca juga: Menari Ternyata Bisa Seefektif Olahraga, Bahkan Baik untuk Mental

Semakin tinggi nilainya, semakin bugar pula tubuh. VO2 Max penting untuk orang-orang yang senang melakukan olahraga dengan intensitas tinggi seperti berlari, bersepeda, mendaki, tinju, serta bermain sepak bola, futsal, basket, dan tenis.

“VO2 Max itu bagaimana tubuh bisa meningkatkan penggunaan oksigen dengan lebih efisien dan lebih efektif,” lanjut dr.Andhika.

Random Play Dance lagu Seventeen. Random Play Dance lagu Seventeen.

Bernapas jadi lebih optimal

Lantaran volume oksigen maksimal di dalam tubuh tinggi, seseorang bisa bernapas dengan lebih baik dan lebih optimal, terutama saat melakukan kegiatan yang berat. Mereka tidak akan mudah ngos-ngosan.

“Lebih sehat juga paru-parunya. Makanya dia juga akan lebih mudah untuk bekerja dan beraktivitas,” kata dr.Andhika.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Latihan Pernapasan Bisa Bantu Meredakan Stres?

Sistem imun tubuh jadi lebih kuat

Dance juga bisa membantu sistem imun tubuh menjadi lebih kuat. Jadi, seseorang yang rajin menari tidak akan mudah sakit.

Namun, ini bisa terjadi ketika pola hidup yang sehat juga diterapkan. Artinya, tidur harus cukup, stres bisa dikelola dengan baik, dan rajin mengonsumsi makanan bergizi seimbang.

Berolahraga selama 75 menit

Dokter Andhika menuturkan, ada rekomendasi dari World Health Organization (WHO) atau Badan Kesehatan Dunia tentang durasi seseorang perlu berolahraga untuk menjaga tubuh tetap sehat.

“WHO memberikan arahan untuk bergeraklah selama 75 menit, untuk kita bisa katakan yang sifatnya intensitas sedang ke tinggi. Yang namanya bergerak, itu bisa dibagi berdasarkan intensitasnya,” ujar dia.

Untuk olahraga intensitas rendah mencakup jalan santai, sedangkan berlari atau menari sudah dikategorikan sebagai olahraga dengan intensitas tinggi.

Baca juga: Mengurangi Sesak Napas dengan Latihan Pernapasan Alami, Ini Penjelasan Dokter

Supaya tubuh tetap sehat, kamu perlu berolahraga selama 75 menit selama seminggu. Namun, ini tidak perlu dilakukan langsung 75 menit dalam satu hari.

“Misalnya nge-dance 15 menit sehari. Kalau dikalikan lima hari, itu 72 menit. Bahkan kalau dilakukan setiap hari, itu bisa lebih,” terang Andhika.

Sebab, dance termasuk sebagai olahraga jenis kardio, sama seperti berlari, berenang, dan bersepeda. Bedanya, dance adalah olahraga yang lebih menyenangkan bagi beberapa orang karena diiringi musik, dan mereka bebas mengkreasikan koreografinya.

“Kalau teman-teman suka nge-dance dan kelihatan berenergik, napasnya enggak sedikit-sedikit engap, tetap terlihat ceria dan segar, itu karena paru-parunya sehat, karena rajin nge-dance,” pungkas dr Andhika.

Baca juga: Cegah Tulang Keropos di Masa Tua, Dokter: Aktif Bergerak dan Nutrisi Tepat adalah Kunci

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau