KOMPAS.com - Orangtua sebaiknya tahu bagaimana cara mencegah influenza tipe A dan tipe B untuk meminimalisasi penularan ke anak.
Menurut Dokter Spesialis Anak, dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A, MPH, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan orangtua. Pencegahan ini penting karena flu tidak hanya membuat anak tidak nyaman, tapi juga bisa menyebabkan komplikasi serius pada sebagian kasus.
Baca juga:
Berikut beberapa cara mencegah influenza A dan B pada anak menurut dr. Mesty. Simak selengkapnya.
Simak cara mencegah influenza tipe A dan tipe B pada anak yang harus diketahui, menurut Dokter Spesialis Anak, dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A, MPH.Dr. Mesty menuturkan, melakukan vaksinasi influenza menjadi langkah utama untuk mencegah anak tertular flu.
“Vaksin influenza tahunan mulai usia enam bulan adalah pilar utama untuk mencegah influenza A dan B,” ujar dr. Mesty saat diwawancarai Kompas.com, Rabu (1/10/2025).
Vaksin ini tidak hanya menurunkan risiko anak terkena influenza, tapi juga mengurangi kemungkinan gejala berat hingga rawat inap.
“Musim 2023–2024, vaksin terbukti menurunkan risiko rawat inap akibat influenza B pada dewasa sebesar sekitar 67 persen di jejaring rumah sakit AS (Amerika Serikat), dan pada anak memberi proteksi bermakna di data CDC,” tambahnya.
Adapun CDC adalah singkatan dari Centers for Disease Control and Prevention (Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) di Amerika Serikat.
Simak cara mencegah influenza tipe A dan tipe B pada anak yang harus diketahui, menurut Dokter Spesialis Anak, dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A, MPH.Kebiasaan sederhana juga sangat berperan dalam mencegah penyebaran virus influenza.
Mengajarkan anak untuk selalu mencuci tangan dengan sabun setelah beraktivitas, serta menutup mulut dan hidung ketika batuk atau bersin, akan mengurangi risiko penularan influenza baik di rumah maupun sekolah.
“Kebiasaan cuci tangan, etika batuk, ventilasi yang baik, dan menjaga jarak saat ada yang sakit tetap penting,” kata dr. Mesty.
Baca juga:
Simak cara mencegah influenza tipe A dan tipe B pada anak yang harus diketahui, menurut Dokter Spesialis Anak, dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A, MPH.Tubuh yang sehat lebih kuat melawan virus. Oleh karena itu, pola tidur dan cairan tubuh anak harus dijaga.
“Pastikan tidur, minum, asupan nutrisi kalori sesuai kebutuhan individu anak masing-masing,” jelas dr. Mesty.
Kurang tidur dapat menurunkan daya tahan tubuh, sedangkan hidrasi yang cukup membantu menjaga fungsi organ dan imunitas.