Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Salah, Ini Beda Influenza A dan B dengan Batuk Pilek Biasa Menurut Dokter

Kompas.com - 02/10/2025, 13:35 WIB
Devi Pattricia,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Influenza (flu) dan batuk pilek biasa (common cold) merupakan dua hal yang berbeda, baik dari segi penyebab maupun gejalanya. Bahkan, influenza terbagi menjadi dua jenis yakni influenza A dan influenza B.

Lalu, apa sebenarnya bedanya influenza A dan B dengan batuk pilek biasa? Dokter Spesialis Anak, dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A, MPH, memberikan penjelasan.

Flu bukan pilek biasa

Banyak yang mengira flu (influenza) sama dengan pilek biasa. Padahal, influenza A dan B punya gejala lebih berat. Simak penjelasannya.FREEPIK Banyak yang mengira flu (influenza) sama dengan pilek biasa. Padahal, influenza A dan B punya gejala lebih berat. Simak penjelasannya.

Menurut dr. Mesty, salah satu kekeliruan paling umum di masyarakat adalah menyamakan flu dengan pilek. Padahal flu atau influenza disebabkan oleh virus influenza, sedangkan pilek biasa bisa dipicu oleh virus lain.

“Yang perlu dipahami, flu tidak sama dengan common cold. Flu disebabkan oleh influenza, sementara common cold bisa disebabkan oleh virus lain, seperti rhinovirus atau adenovirus,” jelas dr. Mesty saat diwawancarai Kompas.com, Rabu (1/10/2025).

Baca juga:

Dari luar, gejalanya memang tampak mirip. Anak bisa pilek, bersin, atau batuk.

Namun, influenza sering kali datang lebih mendadak dan terasa jauh lebih berat dibandingkan pilek biasa.

Apa saja gejala influenza A dan B?

Banyak yang mengira flu (influenza) sama dengan pilek biasa. Padahal, influenza A dan B punya gejala lebih berat. Simak penjelasannya.Freepik Banyak yang mengira flu (influenza) sama dengan pilek biasa. Padahal, influenza A dan B punya gejala lebih berat. Simak penjelasannya.

Influenza A adalah virus flu yang bisa menularkan dari hewan ke manusia. Sementara itu, Influenza B virusnya hanya beredar antar-manusia.

Meski begitu, baik influenza A maupun influenza B sama-sama bisa menyebabkan sakit yang cukup parah pada anak. Bedanya, gejala flu ini muncul secara tiba-tiba, bukan perlahan.

“Secara klinis sulit dibedakan tanpa tes. Flu karena influenza A atau B biasanya datang mendadak dengan demam, batuk, nyeri otot, sakit kepala, lemah, dan pada anak bisa muntah atau diare,” jelas dr. Mesty.

Bayangkan seorang anak yang pagi harinya tampak sehat, lalu menjelang siang demam tinggi mendadak, tubuhnya terasa lemas, dan mengeluh seluruh badannya sakit. Kondisi seperti ini lebih mengarah pada influenza dibanding pilek biasa.

Selain itu, pada anak-anak, influenza juga bisa disertai gejala saluran pencernaan, seperti muntah atau diare, yang jarang ditemukan pada common cold.

Baca juga:

Batuk pilek biasa terjadi bertahap, bagaimana dengan flu?

Banyak yang mengira flu (influenza) sama dengan pilek biasa. Padahal, influenza A dan B punya gejala lebih berat. Simak penjelasannya.SHUTTERSTOCK Banyak yang mengira flu (influenza) sama dengan pilek biasa. Padahal, influenza A dan B punya gejala lebih berat. Simak penjelasannya.

Tidak hanya itu, batuk pilek biasa biasanya berkembang secara bertahap. Gejala awalnya sering berupa hidung tersumbat, pilek, atau bersin yang makin lama semakin mengganggu.

Common cold biasanya lebih ringan dan bertahap, didominasi hidung tersumbat atau pilek dan batuk ringan,” ucap dr. Mesty.

Sementara iitu, influenza membuat tubuh anak jatuh sakit seketika disertai gejala yang lebih berat.

“Influenza cenderung mendadak dengan demam lebih tinggi dan nyeri otot yang menonjol,” tambahnya.

Dengan demikian, perbedaan mencolok antara influenza dan pilek biasa ada pada pola munculnya gejala.

Jika pilek datang perlahan dan ringan, influenza seolah menyerang tubuh secara mendadak dengan gejala yang jauh lebih berat.

Baca juga:

Mengapa tes tetap diperlukan?

Banyak yang mengira flu (influenza) sama dengan pilek biasa. Padahal, influenza A dan B punya gejala lebih berat. Simak penjelasannya.Freepik/senivpetro Banyak yang mengira flu (influenza) sama dengan pilek biasa. Padahal, influenza A dan B punya gejala lebih berat. Simak penjelasannya.

Meski gejala bisa memberikan gambaran, dr. Mesty menegaskan bahwa membedakan influenza dan pilek biasa tidak bisa hanya mengandalkan dugaan.

“Polanya tiba-tiba, demam lebih tinggi, badan terasa rontok lebih khas influenza dibanding common cold, tetapi gejala saja tidak cukup akurat, jadi konfirmasi terbaik tetap dengan tes,” jelasnya.

Tes laboratorium menjadi cara paling tepat untuk memastikan apakah anak benar-benar terkena influenza atau hanya pilek biasa.

Hal ini penting, terutama pada anak yang memiliki risiko komplikasi, misalnya balita, anak dengan asma, atau anak yang daya tahan tubuhnya lemah.

Kasus influenza yang meningkat belakangan ini menjadi pengingat bahwa flu bukan sekadar penyakit ringan.

Jika gejala muncul tiba-tiba dengan intensitas yang berat, jangan anggap remeh. Segera bawa anak ke fasilitas kesehatan agar bisa mendapat pemeriksaan dan penanganan yang sesuai.

Selain penanganan, pencegahan juga sangat penting. Vaksinasi influenza, menjaga kebersihan tangan, memakai masker saat sakit, serta memastikan anak cukup tidur dan gizi seimbang dapat membantu menurunkan risiko tertular influenza.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau