Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Terkena Influenza A dan B, Apakah Harus Minum Oseltamivir?

Kompas.com - 04/10/2025, 21:25 WIB
Devi Pattricia,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kasus influenza A dan B yang meningkat pada anak membuat banyak orangtua semakin waspada. 

Selama ini, sebagian besar masyarakat mengenal oseltamivir sebagai obat utama flu yang diresepkan dokter. Namun, ternyata oseltamivir bukanlah satu-satunya pilihan terapi untuk influenza.

Dokter Spesialis Anak, dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A, MPH menegaskan, penanganan influenza harus tetap disesuaikan dengan kondisi anak, termasuk derajat keparahan gejala dan faktor risiko yang menyertainya.

Baca juga: Kasus Influenza pada Anak Meningkat, Ketahui Perbedaan Influenza A dan B Menurut Dokter

Obat antiviral untuk influenza tidak hanya oseltamivir

Menurut Mesty, ada beberapa jenis obat antiviral lain yang juga digunakan untuk menangani influenza, selain oseltamivir.

“Tidak. Selain oseltamivir, ada juga zanamivir (dihirup), peramivir (infus), dan baloxavir (obat baru yang cukup diminum sekali),” jelas Mesty saat diwawancarai Kompas.com, Rabu (1/10/2025).

Namun, ia menegaskan, obat-obatan tersebut tidak boleh diberikan sembarangan.

Penggunaan antiviral harus berdasar anjuran dokter, agar aman bagi anak dan sesuai kebutuhan medis.

Pentingnya pemberian obat di waktu yang tepat

Obat antiviral untuk influenza tidak bisa diberikan secara asal. Mesty menjelaskan, efektivitasnya sangat bergantung pada waktu pemberian.

“Semua obat ini paling efektif bila diberikan sedini mungkin, terutama dalam 2 hari pertama gejala,” ujarnya.

Hal ini sejalan dengan pedoman WHO maupun CDC yang menekankan bahwa antiviral lebih diprioritaskan bagi anak dengan risiko tinggi, seperti yang memiliki penyakit penyerta, atau bila kondisi flu tergolong berat.

“Tidak semua anak flu perlu minum antivirus,” tegas Mesty.

Baca juga: Tak Semua Anak Perlu Minum Obat Antivirus Saat Sedang Flu, Ini Kata Dokter

Perawatan rumahan untuk anak agar segera sehat

Bagi anak yang sehat dengan gejala ringan, pemberian obat antiviral biasanya tidak diperlukan. 

Founder Tentang Anak itu juga menyebutkan, cukup dengan perawatan rumahan yang konsisten, anak bisa pulih dengan baik.

“Pada anak sehat dengan gejala ringan, perawatan cukup dengan istirahat, tidur cukup, dan cairan yang cukup,” imbau dia.

Selain itu, orangtua dapat memberikan obat penurun demam bila diperlukan, menjaga asupan nutrisi seimbang, serta memastikan anak tidak dipaksa beraktivitas atau masuk sekolah sebelum kondisinya pulih sepenuhnya.

“Boleh minum obat penurun demam, serta nutrisi seimbang, jangan malah disekolahkan jika kondisi belum prima,” tambahnya.

Pentingnya pencegahan sehari-hari

Selain obat, Mesty mengingatkan pentingnya langkah pencegahan untuk menekan penyebaran influenza, baik di rumah maupun di sekolah.

“Kebiasaan cuci tangan, etika batuk, ventilasi yang baik, dan menjaga jarak saat ada yang sakit tetap penting,” jelasnya.

Dengan langkah sederhana namun konsisten, risiko penularan influenza pada anak bisa ditekan. 

Pencegahan ini juga membantu melindungi kelompok anak yang lebih rentan, seperti balita atau anak dengan riwayat penyakit kronis.

Kasus influenza A dan B pada anak perlu ditangani secara tepat. Bagi anak dengan kondisi sehat dan gejala ringan, perawatan rumahan sudah cukup membantu pemulihan. 

Pada akhirnya, pencegahan dengan pola hidup bersih dan sehat tetap menjadi langkah paling penting agar anak terhindar dari penularan influenza.

Baca juga: Serupa tapi Tak Sama, Ini Beda Flu dengan Batuk Kering dan Batuk Berdahak

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau