NUSANTARA, KOMPAS.com - Enam perusahaan swasta menandatangani perjanjian kerja sama untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN), dengan total nilai investasi mencapai Rp 3,65 triliun.
Enam perusahaan yang dimaksud meliputi PT Solusi Harapan Nusantara, PT Makmur Berkah Hotel (MBH), PT Australia Independent School (AIS) Nusantara, PT Maxi Nusantara Raya, PT Kreasibeton Nusapersada, dan PT Daya Mulia Turangga.
Keenam perusahaan yang menandatangani kerja sama berasal dari sektor kuliner, perhotelan, pendidikan, ritel, konstruksi, hingga properti komersial dan residensial.
Pertama, PT Solusi Harapan Nusantara, yang dikenal melalui brand seperti Bakoel Bamboe dan Katta Coffee & Kitchen, akan membangun pusat kuliner di atas lahan seluas kurang lebih 1.800 meter persegi.
Kedua, PT MBH, anak usaha dari perusahaan publik PT Makmur Berkah Amanda Tbk yang telah mengelola hotel internasional seperti Element by Westin dan Four Points by Sheraton, akan menghadirkan hotel bintang lima di bawah jaringan Marriott International di atas lahan kurang lebih 2,04 hektar.
Baca juga: Pengembang Minat Investasi di IKN, Tunggu Pemindahan ASN
Ketiga, PT AIS Nusantara yang akan membangun sekolah berkapasitas 750 siswa dengan kurikulum International Baccalaureate (IB) di lahan seluas kurang lebih 7.900 meter persegi, dengan luas bangunan yang direncanakan mencapai 10.000 meter persegi.
Keempat, PT Maxi Nusantara Raya, pelaku utama ritel lokal Kalimantan Timur dengan jaringan swalayan seperti Maxi Swalayan dan Maxi Lux, akan membangun supermarket modern lengkap dengan area kuliner Food & Beverage di atas lahan kurang lebih 0,21 hektar.
Kelima, PT Kreasibeton Nusapersada, perusahaan asal Medan dengan portofolio proyek ikonik seperti JW Marriott Hotel Medan dan Jalan Tol Medan–Kualanamu, akan mengembangkan apartemen, perkantoran swasta, dan supermarket di lahan 9.342 meter persegi.
Terakhir, PT Daya Mulia Turangga, yang telah berkecimpung dalam pembangunan jalan, jembatan, dan gedung komersial di seluruh Indonesia selama lebih dari 35 tahun, akan membangun kawasan perkantoran dan area komersial di atas lahan kurang lebih 2,88 hektar.
Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono menyampaikan, sampai dengan April 2025, investasi yang telah berjalan di IKN mencapai Rp 62,08 triliun dari 42 perusahaan. Namun, jumlah tersebut bertambah dengan kehadiran enam perusahaan baru.
"Kami mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian dan kepercayaan bapak-ibu sekalian untuk berinvestasi di IKN," ujar Basuki dalam keterangan resmi.
Sebagai Marketing Officer, Basuki juga mengaku siap melayani kebutuhan para investor yang berinvestasi di IKN.
"Bapak-ibu dulu bertemu saya sebagai Menteri, tapi sekarang bertemu saya sebagai marketing officer. Jadi apapun yang bapak butuhkan tim kami akan melayani bapak ibu sekalian. Kami tidak menjual tanah, kami ingin investasi datang ke sini," pungkasnya.
Baca juga: Harga Tanah IKN Super Miring, Kesempatan Investasi Sebelum Meroket
Sementara itu, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono menegaskan peran aktif Otorita IKN dalam mengakselerasi realisasi investasi.
"Sesuai peran Kepala Otorita IKN sebagai ‘Marketing’, hari ini juga langsung terwujud dengan investor yang tanda tangan kerja sama. Jadi lahan di IKN ini semakin laris dengan investor yang akan membangun," katanya.
Agung pun optimistis bahwa kerja sama ini akan memberikan kontribusi besar terhadap pembangunan berkelanjutan Nusantara serta membuka banyak peluang bagi masyarakat dan dunia usaha.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.