Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Tas Branded Ternama Diproduksi di China, Benarkah?

Kompas.com - 16/04/2025, 18:44 WIB
Devi Pattricia,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebuah video TikTok yang mengklaim bahwa sebagian besar tas branded ternama diproduksi di China tengah viral dan memicu perdebatan. 

Video dari akun @senbags tersebut mengklaim bahwa 80 persen tas mewah sebenarnya dibuat di China, hanya diberi label dan kemasan di negara lain. 

Dengan harga produksi yang murah, high end brand bisa menjualnya dengan harga yang mahal dan mendapatkan keuntungan yang tinggi. 

Baca juga: Apakah Tas Branded Pasti Punya Sertifikat Keaslian?

Banyak orang mempertanyakan kebenaran dari pernyataan sang pemilik akun. Lantas, benarkah klaim tersebut?

Melansir Newsweek, Rabu (16/4/2025), mayoritas merek fesyen mewah terkemuka seperti Hermès, Prada, hingga Saint Laurent, tetap memproduksi produk mereka di negara asal masing-masing, seperti Prancis dan Italia. 

Hermès, misalnya, secara tegas diketahui memproduksi tas-tas ikonik seperti Birkin dan Kelly di Prancis. Mereka memiliki workshop di berbagai wilayah termasuk Pantin, Lyon, dan Normandy.

Proses pembuatan satu tas Hermès saja dapat memakan waktu antara 15 hingga 40 jam, dengan para pengrajin yang harus menjalani pelatihan hingga lima tahun. 

Tak hanya itu, Hermès juga menggunakan tannery milik sendiri dan mencantumkan kode autentikasi berupa hot-stamped artisan code untuk menjamin keaslian produknya.

Tak jauh berbeda, Prada dan Miu Miu memusatkan produksi di kompleks Valvigna di Tuscany, Italia.

Begitu pula dengan Saint Laurent yang memiliki fasilitas manufaktur barang kulit di distrik yang sama. 

Area tersebut juga menjadi rumah bagi produksi merek-merek ternama lainnya seperti Gucci dan Dior.

Baca juga: Jangan Sampai Tertipu, 5 Cara Membedakan Tas Branded Asli dan Palsu

Klarifikasi dari merek dan pandangan ahli

Merek Seperti Louis Vuitton secara terbuka menegaskan, mereka tidak memproduksi produk di Tiongkok.

Sementara Lululemon menyatakan, bahwa hanya sekitar 3 persen dari total produksinya berasal dari daratan Tiongkok.

Menurut penulis buletin Dark Luxury yang berfokus pada industri fesyen mewah, Conrad Quilty-Harper, banyak dari video viral seperti ini kemungkinan merupakan bagian dari strategi produsen tiruan.

"Mereka mencoba untuk mencampuradukkan produsen palsu di Tiongkok dengan produsen asli," kata Quilty-Harper dari laporan Times of India.

Meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa beberapa komponen produk fesyen global mungkin dibuat di berbagai negara, termasuk China, klaim bahwa mayoritas tas mewah dibuat di China tidak sepenuhnya akurat.

Terlebih, jika merujuk pada standar produksi dan pelabelan ketat yang berlaku secara internasional.

"Mereka sangat pintar dengan media sosial mereka, dan mereka sangat efektif dalam mendorong permintaan di Barat," tambahnya.

 Baca juga: Jadi Pembeli Cerdas, Jangan Mudah Tergiur Tas Branded KW

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau