Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Kondisi Sepele, Menoragia Bisa Ganggu Kualitas Hidup Perempuan

Kompas.com - 29/05/2025, 19:10 WIB
Nabilla Ramadhian,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comMenoragia adalah kondisi ketika perempuan mengalami menstruasi lebih dari delapan hari dengan volume darah yang keluar melebihi 80 mililiter (ml) per siklus.

Dampak kondisi yang juga disebut sebagai perdarahan menstruasi berat (PMB) menurut Dr. dr. Achmad Kemal Harzif, Sp.OG, Subsp.FER cukup beragam.

“PMB dapat menyebabkan kecemasan, rasa malu, dan ketidaknyamanan,” tutur dia dalam acara diskusi media bertajuk “#KnowYourFlow, Kenali Perdarahan Haid Berat dan LNG IUS untuk Terapi PBM” di Jakarta Selatan, Senin (26/5/2025).

Baca juga: Apa Itu Menoragia, Perdarahan Menstruasi Berat? Kenali Gejala dan Penyebabnya

Kemal mengungkapkan, satu dari empat perempuan usia produktif mungkin mengalami menoragia.

Sebanyak 47 persen perempuan percaya bahwa menoragia adalah bagian normal dari menstruasi, sedangkan 39 persen perempuan tidak menyadari bahwa ada pilihan pengobatan yang tersedia untuk menoragia.

“Berdasarkan data kumpulan secara global yang dilakukan tahun 2013, dengan beberapa negara seperti Australia, Argentina, Brasil, Kanada, Korea Selatan, Amerika Serikat, Inggris, dan beberapa negara Eropa lainnya. Total peserta studi mencapai sekitar 6.179 perempuan,” tutur dia.

Dampak menoragia

1. Ganggu kualitas hidup

Ada studi berskala internasional lainnya yang melibatkan 15.107 perempuan dari Kanada, Amerika Serikat, Brasil, Perancis, dan Rusia.

“Studi menemukan, sebanyak 6.210 perempuan atau 41,1 persen mengalami PMB. Dari kelompok perempuan yang mengalami PMB, studi juga mengungkap dampak signifikan terhadap kualitas hidup mereka,” terang Kemal.

Dari 6.210 perempuan tersebut, sebanyak 80 persen merasa khawatir akan hal-hal yang tidak diinginkan akibat perdarahan. Lalu, 70 persen perempuan menghindari aktivitas sosial.

Selanjutnya, 64 persen perempuan mengalami kelelahan, 42 persen merasakan sesak napas atau pingsan selama haid, dan 40 persen mengalami situasi yang memalukan terkait perdarahan.

Baca juga: Waspadai Bahaya Menoragia pada Perempuan, Bisa Sebabkan Anemia

“Rata-rata perempuan menahan gejala PMB selama 2,9 tahun sebelum akhirnya mencari bantuan medis,” ungkap Kemal.

Menoragia bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, karena pembalut berpotensi bocor lantaran tidak mampu menampung volume darah yang keluar.

2. Ganggu kesehatan

Kamal melanjutkan, menoragia bisa menyebabkan anemia defisiensi besi, sehingga perempuan bisa merasa mudah lelah dan tampilannya pucat.

Perempuan juga bisa mengalami sesak napas dan peningkatan risiko masalah penyakit jantung ketika mengalami anemia defisiensi besi berat.

“Kalau sudah sampai sesak napas, pingsan, itu sudah rendah Hb-nya (hemoglobin). Gampang capek, kayak enggak ada energi,” kata Kemal.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau