KOMPAS.com - Salah satu cara paling efektif untuk melindungi diri dari stres berlebihan dan kelelahan emosional adalah dengan menetapkan batasan yang sehat.
Namun, banyak orang masih merasa bersalah atau bingung saat harus mengatakan "tidak". Padahal set boundaries merupakan hal penting untuk menjaga kesehatan mental diri sendiri.
Simak panduan praktis untuk memahami, menetapkan, dan mempertahankan batasan yang sehat dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga: 4 Batasan yang Perlu Diperhatikan Orangtua Ketika Anak Sudah Menikah
Boundaries atau batasan adalah batas emosional, fisik, dan mental yang kita tetapkan untuk melindungi diri dari stres, manipulasi, atau kelelahan.
Batasan membantu kita mengenali apa yang kita izinkan dan tolak dalam hubungan pribadi maupun profesional.
Boundaries yang sehat bukanlah dinding yang mengisolasi, melainkan pagar fleksibel menjaga keseimbangan antara kebutuhan pribadi dan interaksi sosial.
Baca juga: Pahami Batasan Peran Orangtua Usai Anak Menikah, Berkaca dari Konflik Victoria Beckham
Tanpa batasan yang jelas, kita rentan terhadap kelelahan emosional, rasa bersalah, dan hubungan tidak seimbang. Sebaliknya, batasan yang sehat memungkinkan kita untuk:
Baca juga: Berkaca dari Kondisi Nunung, Sadari Batasan Diri sebagai Tulang Punggung Keluarga
Langkah pertama adalah memahami apa yang kamu butuhkan dan apa yang membuat tidak nyaman.
Tuliskan situasi yang membuat kamu merasa tertekan atau dimanfaatkan. Ini membantu mengidentifikasi area di mana batasan perlu diterapkan.
Setelah mengenali kebutuhanmu, komunikasikan batasan tersebut dengan jelas kepada orang lain.
Gunakan pernyataan "Saya" untuk mengekspresikan perasaan dan kebutuhanmu tanpa menyalahkan pihak lain.
Misalnya, "Saya merasa kewalahan ketika menerima tugas tambahan tanpa pemberitahuan sebelumnya."
Baca juga: Orangtua Wajib Tahu, Aturan dan Batasan Juga Termasuk Kebutuhan Anak
Menetapkan batasan memerlukan ketegasan, bersikaplah konsisten dalam menerapkan batasan yang telah kamu tetapkan.
Jika kamu mengatakan "tidak" pada suatu permintaan, pertahankan keputusan tersebut meskipun ada tekanan untuk mengubahnya.
Boundaries bukanlah sesuatu yang kaku, evaluasi secara berkala apakah batasan yang kamu tetapkan masih relevan dan efektif.
Sesuaikan jika diperlukan untuk mencerminkan perubahan dalam kebutuhan atau situasimu.
Baca juga: Cara Memberi Batasan untuk Menjaga Kesehatan Mental
Menetapkan batasan bisa menimbulkan rasa bersalah atau takut mengecewakan orang lain.
Namun, penting untuk diingat bahwa menjaga kesehatan mental diri sendiri adalah prioritas.
Berkat latihan dan dukungan, menetapkan boundaries akan menjadi bagian alami dari kehidupanmu.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya