Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menetapkan Batasan yang Sehat untuk Menjaga Kesehatan Mental

Kompas.com - 30/05/2025, 19:03 WIB
Nuril Laili Azizah

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu cara paling efektif untuk melindungi diri dari stres berlebihan dan kelelahan emosional adalah dengan menetapkan batasan yang sehat

Namun, banyak orang masih merasa bersalah atau bingung saat harus mengatakan "tidak". Padahal set boundaries merupakan hal penting untuk menjaga kesehatan mental diri sendiri.

Simak panduan praktis untuk memahami, menetapkan, dan mempertahankan batasan yang sehat dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga: 4 Batasan yang Perlu Diperhatikan Orangtua Ketika Anak Sudah Menikah

Apa itu batasan sehat?

Boundaries atau batasan adalah batas emosional, fisik, dan mental yang kita tetapkan untuk melindungi diri dari stres, manipulasi, atau kelelahan.

Batasan membantu kita mengenali apa yang kita izinkan dan tolak dalam hubungan pribadi maupun profesional.

Boundaries yang sehat bukanlah dinding yang mengisolasi, melainkan pagar fleksibel menjaga keseimbangan antara kebutuhan pribadi dan interaksi sosial.

Baca juga: Pahami Batasan Peran Orangtua Usai Anak Menikah, Berkaca dari Konflik Victoria Beckham

Mengapa batasan penting untuk kesehatan mental?

Tanpa batasan yang jelas, kita rentan terhadap kelelahan emosional, rasa bersalah, dan hubungan tidak seimbang. Sebaliknya, batasan yang sehat memungkinkan kita untuk:

  • Melindungi waktu dan energi pribadi.
  • Mengurangi stres dan kecemasan.
  • Meningkatkan harga diri dan kepercayaan diri.
  • Membangun hubungan yang saling menghormati

Baca juga: Berkaca dari Kondisi Nunung, Sadari Batasan Diri sebagai Tulang Punggung Keluarga

Cara menetapkan dan mempertahankan batasan sehat

1. Kenali dan klarifikasi kebutuhanmu

Langkah pertama adalah memahami apa yang kamu butuhkan dan apa yang membuat tidak nyaman.

Tuliskan situasi yang membuat kamu merasa tertekan atau dimanfaatkan. Ini membantu mengidentifikasi area di mana batasan perlu diterapkan.

2. Komunikasikan dengan jelas dan tegas

Setelah mengenali kebutuhanmu, komunikasikan batasan tersebut dengan jelas kepada orang lain.

Gunakan pernyataan "Saya" untuk mengekspresikan perasaan dan kebutuhanmu tanpa menyalahkan pihak lain.

Misalnya, "Saya merasa kewalahan ketika menerima tugas tambahan tanpa pemberitahuan sebelumnya."

Baca juga: Orangtua Wajib Tahu, Aturan dan Batasan Juga Termasuk Kebutuhan Anak 

3. Latih ketegasan dan konsistensi

Menetapkan batasan memerlukan ketegasan, bersikaplah konsisten dalam menerapkan batasan yang telah kamu tetapkan.

Jika kamu mengatakan "tidak" pada suatu permintaan, pertahankan keputusan tersebut meskipun ada tekanan untuk mengubahnya.

4. Evaluasi dan sesuaikan batasan

Boundaries bukanlah sesuatu yang kaku, evaluasi secara berkala apakah batasan yang kamu tetapkan masih relevan dan efektif.

Sesuaikan jika diperlukan untuk mencerminkan perubahan dalam kebutuhan atau situasimu.

Baca juga: Cara Memberi Batasan untuk Menjaga Kesehatan Mental

Mengatasi tantangan dalam menetapkan batasan

Menetapkan batasan bisa menimbulkan rasa bersalah atau takut mengecewakan orang lain.

Namun, penting untuk diingat bahwa menjaga kesehatan mental diri sendiri adalah prioritas.

Berkat latihan dan dukungan, menetapkan boundaries akan menjadi bagian alami dari kehidupanmu.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau