Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Mielinisasi, Proses Penting dalam Tumbuh Kembang Otak Anak

Kompas.com - 02/06/2025, 07:32 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Konsultasi Tanya Pakar Parenting

Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel

Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com – Salah satu cara mengoptimalisasi tumbuh kembang anak adalah dengan menerapkan dan mendorong multilearning, pembelajaran yang diterima anak lewat beragam stimulasi yang tepat berdasarkan minat mereka.

Menurut dokter spesialis anak, dr. Ian Suteja, Sp.A, multilearning menciptakan proses mielinisasi yang berkaitan dengan peningkatan fungsi kognitif anak. Namun, apa itu mielinisasi?

Baca juga:

“Proses mielinisasi adalah ketika sel saraf dibungkus oleh suatu lapisan lemak yang disebut sebagai mielin. mielinisasi ini mempermudah jalannya impuls listrik dari otak, supaya jalannya jauh lebih cepat,” kata dr. Ian di Jakarta, Jumat (30/5/2025).

Impuls listrik yang berjalan lebih cepat mampu membuat otak lebih cepat berpikir, mengingat, dan meningkatkan fungsi kognitif.

Ketika sel saraf tidak dilapisi oleh mielin, alias tidak terjadi proses mielinisasi, impuls listrik berjalan lebih lambat. Peningkatan fungsi kognitif pun berkurang.

Baca juga: Kursus Tambahan untuk Anak Diminati Orangtua, Edukasi Jadi Prioritas

Ian menambahkan, multilearning bisa memperbanyak jumlah sel saraf dan mempercepat proses mielinisasi sehingga pada akhirnya bisa meningkatkan fungsi kognitif.

“Banyak anak yang mielinnya kurang itu kena penyakit, atau misalnya gizi buruk, atau biasanya otaknya enggak berkembang, agak kurang tanggap,” ucap dia.

Kapan mielinisasi terbentuk?

Dokter spesialis anak dr. Ian Suteja, Sp.A dalam konferensi pers peluncuran acara pembelajaran imersif berkonsep ?Futuristic City? oleh Wyeth Nutrition S-26 di Main Atrium Mall Kota Kasablanka, Jakarta, Jumat (30/5/2025).kompas.com / Nabilla Ramadhian Dokter spesialis anak dr. Ian Suteja, Sp.A dalam konferensi pers peluncuran acara pembelajaran imersif berkonsep ?Futuristic City? oleh Wyeth Nutrition S-26 di Main Atrium Mall Kota Kasablanka, Jakarta, Jumat (30/5/2025).

Ian mengatakan, kemampuan otak untuk berkembang sebesar 70-80 persen terjadi dalam 1.000 hari pertama anak.

Namun, bukan berarti perkembangannya berhenti ketika anak berusia lebih dari dua tahun.

“Jadi, fondasi otak dibangun di lima tahun pertama kehidupan kita. Setelahnya masih bisa (berkembang), tetapi potensinya hanya mungkin 10 persen atau 15 persen,” tutur dia.

Baca juga:

Multilearning bisa memberbanyak sel saraf

Selain mielinisasi, multilearning juga dapat memperbanyak sel saraf.

“Pembentukan sel saraf baru, sinaptogenesis, terbentuk setiap kali ada tantangan baru, pembelajaran baru. Sinaptogenesis supaya masing-masing sel saraf di otak bisa saling terhubung,” jelas Ian.

Disadur dari Kompas.com, Minggu (1/6/2025), sinaptogenesis adalah proses pembentukan sinapsis, atau sambungan antar-neuron, yang memungkinkan komunikasi dan pengolahan informasi di otak.

Tanpa sinapsis, otak tidak bisa memproses informasi dengan efisien sehingga pembentukan sinapsis adalah langkah penting dalam perkembangan otak yang sehat.

Baca juga: Membaca Nyaring Efektif Membantu Anak Speech Delay Memperkaya Kosakata

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau