Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Kasih Madu untuk Anak di Bawah Setahun, Ini Penjelasan Dokter

Kompas.com - 02/06/2025, 09:30 WIB
Nabilla Ramadhian,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Konsultasi Tanya Pakar Parenting

Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel

Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com – Memasuki usia enam bulan, anak mulai bisa diberikan makanan pendamping air susu ibu atau MPASI.

Pada tahap MPASI, anak mulai boleh diberikan berbagai jenis makanan, dengan tekstur makanan sesuai usia anak.

Masalahnya, ketika anak sudah MPASI, masih ada orangtua yang percaya bahwa memberikan madu dapat membantu meningkatkan imunitas anak, sekaligus menjadi pemanis alami. Benarkah demikian?

Baca juga: Alasan Medis Bayi Tak Boleh Minum Madu

“Yang wajib tidak boleh dimakan untuk anak berusia di bawah setahun adalah madu,” tegas dokter spesialis anak dr. Ian Suteja, Sp.A di Jakarta, Jumat (30/5/2025).

Madu mengandung toksin botulinum. Inilah mengapa pemberian madu kepada anak berusia di bawah satu tahun tidak dianjurkan.

Sebab, perkembangan ususnya belum matang dengan sempurna. Alhasil, usus tidak bisa menetralisir racun, dalam hal ini toksin botulinum.

“Kalau kebanyakan madu, bisa bikin kejang-kejang ototnya, (kerja) ususnya pada berhenti, dan lain sebagainya,” papar Ian.

Disadur dari situs resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Minggu (1/6/2025), toksin botulinum yang masuk ke saluran cerna bayi juga dapat menyerang sistem saraf bayi, sehingga menyebabkan kelemahan otot (hipotonia).

Alih-alih menggunakan madu sebagai pemanis alami, ayah dan ibu bisa menggantinya dengan sari buah, guna meminimalisasi risiko penyakit pada bayi di bawah usia setahun.

Baca juga: Kenali Manfaat dan Efek Samping Konsumsi Sarang Madu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau