Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/06/2025, 22:01 WIB
Devi Pattricia,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Banyak perempuan ingin tetap tampil segar dan kembali merawat diri pasca melahirkan. 

Salah satu cara yang kini marak dipilih adalah melalui prosedur kecantikan seperti filler dan botox

Akan tetapi, apakah kedua jenis perawatan tersebut aman bagi ibu menyusui (busui)?

Baca juga: Sama-sama untuk Anti-Aging, Apa Bedanya Botox dan Hifu?

Filler aman untuk busui

Dokter kulit sekaligus pakar Autologous Stem Cell dr. Maria Vianney Sansan, SpDVE, FINSDV menjelaskan, tidak semua prosedur kecantikan bisa dilakukan saat menyusui. 

Namun menurut Sansan, perawatan filler cukup aman untuk ibu menyusui, sebab menggunakan bahan dasar kandungan hyaluronic acid.

Ia mengimbau pentingnya memahami kandungan dalam prosedur yang hendak dipilih busui sebelum menjalani treatment.

“Filler tidak masalah untuk ibu menyusui, karena kandungannya hyaluronic acid. Maka filler cenderung lebih aman untuk busui dibandingkan botox,” ungkap Sansan dalam Konferensi Pers Peluncuran Natasha Luxe: One-Stop Destination di Jakarta Selatan, Rabu (28/5/2025).

Hyaluronic acid dikenal sebagai zat yang secara alami ada di dalam tubuh dan berfungsi menjaga kelembaban kulit. 

Botox tidak disarankan untuk busui

Namun, berbeda halnya dengan botox. Perawatan satu ini sebaiknya ditunda terlebih dahulu hingga masa menyusui selesai. 

Alasannya berkaitan dengan kandungan zat toksin dalam botox yang dapat menimbulkan potensi risiko pada produksi maupun kualitas ASI.

“Botox disarankan jangan dulu, namanya saja Botulinum Toxin yang artinya ada toxin yang dimasukkan ke kulit,” katanya.

Maka dari itu, Sansan menekankan pentingnya prinsip kehati-hatian sebelum perawatan. 

Baca juga: Berapa Kali Harus Treatment Botox agar Hasilnya Maksimal?

Ia menyarankan busui untuk menghindari prosedur yang bersifat invasif atau menggunakan zat yang bersifat toksin, apalagi jika belum ada studi klinis yang memastikan keamanannya bagi busui dan bayi.

“Untuk berjaga-jaga sebaiknya jangan dulu, ditunggu sampai masa menyusui selesai, sebab dikhawatirkannya akan berdampak ke ASI,” ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau