Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel
Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com
KOMPAS.com - Publik dibuat geram oleh tingkah para anggota DPR yang dinilai kurang berempati terhadap masyarakat.
Padahal, mereka digaji oleh rakyat. Salah satu tugasnya pun adalah menyerap aspirasi rakyat untuk memperjuangkan hak rakyat.
Sebagai orangtua, perilaku seperti itu tentunya mengkhawatirkan, karena sangat merugikan rakyat. Siapa tahu, anak tumbuh menjadi pejabat.
Baca juga: Seberapa Penting Mengajarkan Budi Pekerti pada Anak?
Lantas, bagaimana cara menerapkan budi pekerti pada anak sejak dini agar jika kelak mereka menjadi pejabat, mereka bisa menjadi pejabat yang penuh empati?
Psikolog klinis anak dan remaja dari Layanan Psikologi JEDA di Bandar Lampung, Nanda Erfani Saputri, M.Psi. menerangkan, empati, tanggung jawab, dan integritas, berkaitan dengan aspek perkembangan moral.
“Yang mana, dalam hal empati, misalnya, anak atau remaja memahami situasi, keadan orang lain, dan perasaan yang mungkin berkaitan dengan orang lain,” kata dia saat dihubungi Kompas.com pada Senin (1/9/2025).
Sementara dari sisi integritas adalah ketika anak bersikap jujur, bertanggung jawab dengan peran yang diemban, dan bisa dipercaya.
Deretan karakter dasar yang berkaitan dengan aspek perkembangan moral ini, secara sederhana, mengacu ada anak belajar membedakan benar dan salah.
Seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia, konsep moralitas anak pun semakin berkembang.
“Artinya, kemampuan berpikirnya berkembang dan regulasi emosinya berkembang. Ini juga akan turut semakin berkembang kemampuan moralitasnya,” kata Nanda.
Jadi, bagaimana anak melihat situasi dan memahami perasaan orang lain, ini akan berpengaruh ke perilaku yang ditunjukkan oleh anak ke luar.
Lantas, bagaimana cara menerapkan budi pekerti pada anak, supaya mereka tumbuh menjadi sosok yang berempati dan bertanggung jawab, terutama ketika menjadi seorang pejabat?
Baca juga: Psikolog Ungkap Cara Tetap Optimis di Tengah Masalah Negara yang Membuat Stres
Psikolog anak di Mykidz Clinic, Gloria Siagian M.Psi., mengatakan bahwa orangtua bisa mengajarkan anak untuk berempati dengan mengajak mereka membantu orang lain.
“Misalnya ikut turut membantu anak-anak yang kesulitan, mengajak ke panti asuhan, atau (ajak) bertugas melayani orang lain,” ujar dia saat dihubungi pada Minggu (31/8/2025).
Selanjutnya adalah mengajak anak berbicara tentang empati sembari melatih kepeduliannya terhadap orang lain.