Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel
Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com
Menurut Widya, ketika fisik ayah jauh, tetapi ayah tidak berusaha untuk hadir secara emosional, anak kehilangan sumber kedekatan dan validasi yang penting bagi perkembangan dirinya.
“Pada kondisi-kondisi tertentu di mana pengasuhan tidak ideal, anak tidak belajar secara optimal untuk mengendalikan perilakunya, mengenal emosinya, mengenal perasaan-perasaannya, dan membangun relasi sosial yang sehat,” ungkapnya.
Baca juga: Anak Fatherless Tetap Bisa Bahagia, Ini yang Bisa Dilakukan Ibu untuk Menghadirkan Rasa Aman
Dalam hal ini, ayah tetap bisa memberikan dukungan emosional bagi anak tanpa perlu hadir secara langsung.
Ibu juga dapat berperan sebagai jembatan antara ayah dan anak dengan meminta ayah untuk tetap ikut serta dalam kehidupan anak di waktu luang yang ada.
“Di tengah kesibukan ayah, ibu bisa melihat celah bahwa ayah bisa masuk ke dalam momen anak.” tambahnya.
Baca juga: Fenomena Fatherless, Ketika Ibu Harus Membesarkan Anak Sendirian
Selain perceraian dan pekerjaan, faktor lain yang meningkatkan potensi fatherless adalah kekerasan dalam rumah tangga.
Hubungan yang dipenuhi kekerasan membuat kehadiran ayah justru menjadi sumber ketakutan bagi anak.
Situasi tersebut menciptakan jarak emosional antara ayah dan anak. Akibatnya, anak bisa tumbuh tanpa rasa aman untuk dirinya, sehingga anak juga berkemungkinan untuk menjadi korban kekerasan.
“Anak yang tidak pernah merasa aman dengan ayahnya, sering tumbuh menjadi orang dewasa yang kesulitan merasa aman untuk menjaga dirinya sendiri,” ucap Widya.
“Anak yang tumbuh tanpa figur ayah itu bisa bertumbuh menjadi anak yang tidak percaya diri, dan kadang-kadang banyak menjadi korban kekerasan,” terang Krisna.
Baca juga: Anak Fatherless Bisa Baru Sadar Saat Dewasa, Ini Alasannya Menurut Psikolog
Bagi Widya, setiap anak tetap memiliki kemampuan untuk menumbuhkan hal-hal positif dari rasa kehilangan tersebut.
“Karena satu dan lain hal dan hidup berjalan tidak ideal, tapi bisa diupayakan dari sisi-sisi lainnya. Jadi, kita perlu mengubah narasi fatherless jadi father involve society, baik itu dari figur ayah sebenarnya atau figur-figur yang ada di sekitarnya,” jelas Widya.
“Mungkin apa yang terjadi pada kita tidak mendefinisikan seluruh hidup kita. Bahkan, di ruang kosong, kita masih bisa menumbuhkan hal-hal positif,” pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang