JAKARTA, KOMPAS.com – Saat melakukan perawatan kuku, seperti gel polish atau nail art, proses pengeringan menjadi tahap penting agar hasilnya rapi, mengilap, dan tahan lama.
Meski begitu, tidak semua orang memahami bahwa alat pengering kuteks ternyata ada dua jenis yaitu lampu UV dan LED.
Baca juga:
Keduanya sepintas terlihat serupa, tapi teknologi dan waktu pengeringannya berbeda cukup signifikan, menurut CEO OPI Indonesia, Herlina Perdana. Simak selengkapnya.
CEO OPI Indonesia, Herlina Perdana saat ditemui Kompas.com di Plaza Indonesia, Rabu (22/10/2025).Perbedaan utama antara lampu UV dan LED terletak pada kecepatan dan jenis gel yang bisa dikeringkan.
Lampu UV bekerja dengan memancarkan sinar ultraviolet dalam spektrum luas sehingga bisa digunakan untuk berbagai jenis kuteks gel. Namun, prosesnya membutuhkan waktu lebih lama.
“Kalau alat pengering kuku yang memancarkan UV itu biasanya jauh lebih lama proses pengeringannya. Jika mau kering sempurna itu harus sampai tiga menit,” jelas Herlina saat ditemui Kompas.com di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (22/10/2025).
Sebaliknya, lampu LED menggunakan gelombang cahaya yang lebih terfokus dan intens sehingga proses pengeringannya menjadi jauh lebih cepat.
“Sementara itu, alat yang sudah menggunakan LED jauh lebih cepat mengeringkan kuteknya, kurang lebih 30 detik saja sudah kering,” katanya.
Dengan kecepatan ini, lampu LED kini menjadi pilihan utama di banyak salon modern, termasuk salon OPI, karena lebih efisien untuk perawatan yang membutuhkan beberapa lapisan pewarna kuku.
“Sedangkan kalau coloring nails itu paling tidak dua kali mengaplikasikan kuteknya, jadi lebih makan waktu pengerjaannya,” tambah dia.
Baca juga:
Lampu pengering kuteks ada dua jenis, UV dan LED. Keduanya berbeda dalam kecepatan dan keamanan. Mana yang lebih disarankan?Selain perbedaan kecepatan, isu keamanan juga sering muncul, terutama terkait penggunaan lampu UV yang memancarkan sinar ultraviolet.
Beberapa pihak mengkhawatirkan bahwa paparan berulang bisa berdampak pada kesehatan kulit.
Namun, Herlina menilai, hingga saat ini belum ada bukti ilmiah yang benar-benar memastikan risiko tersebut secara signifikan.
Meskipun demikian, ia menyarankan untuk menggunakan pengering kutek LED yang hasilnya cepat, sehingga kulit tak terlalu lama terpapar cahaya dari alat.
“Sejauh ini pemakaian alat pengering yang LED aman saja sih di kulit. Memang beredar tanggapan soal alat pengering kutek dengan UV membahayakan kulit, tapi perlu diuji klinis lagi,” ujarnya.
Ia menjelaskan, alat pengering kuku di salon umumnya digunakan dalam waktu singkat dan tidak bersentuhan langsung dengan kulit dalam durasi lama sehingga risikonya relatif kecil.
Herlina tetap menyarankan agar pengguna menjaga jarak aman dan tidak terlalu sering melakukan gel manicure tanpa jeda, demi menjaga kesehatan kulit tangan secara keseluruhan.