Ciri ini menunjukkan bahwa sesak sudah cukup parah karena otot leher ikut membantu proses pernapasan, yang seharusnya hanya dilakukan oleh otot dada dan diafragma.
Baca juga: Mengenal RSV, Virus yang Menyerang Saluran Napas Bawah
4. Anak tampak gelisah
Selain tanda fisik, anak yang mengalami sesak napas berat biasanya juga tampak gelisah, sulit tidur, dan tidak mau berbaring telentang.
Hal ini terjadi karena posisi telentang membuat napas semakin terasa berat, sehingga anak cenderung duduk tegak untuk memudahkan udara masuk.
Bila kondisi ini terjadi terus-menerus, segera konsultasikan ke dokter, terutama jika disertai napas cepat, kulit pucat, atau bibir membiru.
Segera cari pertolongan medis
Sesak napas pada anak bukan kondisi yang bisa ditunda dan bisa sembuh sendiri. Begitu tanda-tanda di atas terlihat, orangtua perlu segera membawa anak ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.
“Kalau sudah melihat tanda-tanda ini, sebaiknya secepat mungkin minta pertolongan dan bawa anak ke rumah sakit,” tegasnya.
Penanganan yang cepat dapat membantu mencegah kekurangan oksigen yang bisa berakibat fatal, terutama pada anak-anak dengan riwayat asma, infeksi saluran napas, atau alergi berat.
Orangtua diharapkan lebih peka terhadap perubahan pernapasan anak agar tidak terlambat memberikan pertolongan medis.
Baca juga: Influenza A Bukan Cuma Flu Biasa, Ketahui Penanganannya
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang